IELTS Online Course Student and Teacher iPad

Senang berjumpa kembali, Learners!

Jika saat ini kalian sedang menimbang-nimbang cara untuk memperkaya percakapan Bahasa Inggris kalian atau sekedar ingin mengenal lebih dalam keunikan dari Bahasa Inggris, kalian berada di laman yang tepat! Pas banget, artikel kali ini akan menyambung artikel sebelumnya. Kami akan mengajak kalian berkenalan dengan 10 idioms Bahasa Inggris menarik berikutnya!

Untuk kalian yang sebelumnya belum bergabung di bagian pertama, jangan khawatir! Tidak pernah ada kata terlambat. Di artikel pendahulu kami telah perkenalkan 10 idiom Bahasa Inggris yang sangat keren dan menjelaskan artinya dan dari mana asalnya. Tertarik untuk mengetahuinya juga? Yuk, cek di sini!

See, idiom adalah bumbu dari bahasa apa pun, memberikan warna pada percakapan,menjadikan percakapan jauh dari membosankan. Idiom membuat obrolan lebih menarik, tulisan juga lebih menarik dibaca. Tetapi seperti yang akan dikatakan oleh siapa pun yang tengah berlatih bercakap dalam Bahasa Inggris, idiom sering kali aneh dan membingungkan.Tak jarang kening jadi berkerut atau membuat kita menggaruk-garuk kepala karena heran bercampur bingung.

Dan untuk itulah kami di sini! Kami akan memandu kalian dalam perjalanan perkenalan ini, bersama-sama melewati pengalaman unik mencari makna dari setiap idiom, asal usulnya yang menarik  dan yang paling penting, bagaimana kalian dapat menggunakannya dalam percakapan sehari-hari!

Jadi, tunggu apa lagi, ayo segera kita lakukan petualangannya!

1. Cool as a cucumber

“Cool as a cucumber” adalah idiom populer yang menggambarkan seseorang yang tetap tenang dan tenang, terutama dalam situasi yang penuh tekanan atau tantangan.

Asal usul idiom ini dapat ditelusuri kembali ke awal abad ke-18. Penggunaan yang tercatat paling awal adalah dalam sebuah puisi oleh penyair Inggris John Gay “New Song on New Similes”, yang diterbitkan pada tahun 1732, di mana dia menulis: “Cool as a cucumber could see / The rest of womankind”. Di sini, Gay menggunakan idiom tersebut untuk menggambarkan seorang wanita yang tetap tenang dan tidak terganggu oleh tindakan orang lain.

Ungkapan ini diyakini berasal dari kemampuan mentimun untuk mempertahankan suhu dinginnya, karena mentimun tampaknya tetap dingin saat disentuh bahkan dalam cuaca hangat. Properti fisik ini kemudian secara metaforis digunakan untuk menggambarkan sikap seseorang.

Kalian dapat menggunakannya dalam contoh kalimat seperti ini: “Even when the deadline was approaching and everyone else was panicking, Sarah was as cool as a cucumber.”

Dalam contoh ini, frasa tersebut digunakan untuk menonjolkan sikap tenang seseorang dalam situasi yang berpotensi menimbulkan stres.

2. Hold your horses

Ungkapan “hold your horses” adalah cara memberitahu seseorang untuk memperlambat, bersabar, atau berhenti dan berpikir sebelum melanjutkan suatu tindakan. Ini sering digunakan ketika seseorang sedang terburu-buru atau ingin segera melakukan sesuatu dan orang lain ingin mereka lebih berhati-hati atau sabar.

Ungkapan ini berasal dari masa ketika kuda adalah moda transportasi utama. Ungkapan tersebut digunakan secara harfiah pada awalnya, ditujukan kepada orang-orang yang mengendalikan kendaraan yang ditarik kuda. “Hold your horses”  berarti menjaga agar kuda tidak bergerak, mencegahnya lari atau memperlambat laju kuda..

Penggunaan idiom tertulis paling awal diketahui berasal dari penulis Amerika, David Crockett, yang menulis dalam “Tour to North and Down East” (1835): “I told him to hold on his horses a little.”

Bayangkan saat kalian bersama seorang teman yang dengan cepat bersemangat mengutarakan  ide bisnis baru yang ia miliki. Dia sudah berbicara tentang berhenti dari pekerjaan dan menginvestasikan semua uang. Kalian  bisa mengatakan kepada mereka seperti ini,  “Hold your horses! You need to do some research and think this through before making any big decisions.”

3. Walking on air

Ungkapan “walking on air” digunakan untuk mengungkapkan keadaan kebahagiaan atau kegembiraan yang luar biasa. Ini sering digunakan ketika seseorang merasa sedang hepi banget sampai mereka merasa  seringan udara atau seolah-olah sedang melayang di udara.

Beginilah salah satu contoh penggunaannya:, after receiving the news of her promotion, Sally was so happy that she was walking on air for the rest of the day.

Idiom ini biasanya digunakan dalam konteks percakapan yang lebih informal. Menambah tone percakapan menjadi berwarna dan ekspresif untuk melukiskan kebahagiaan atau kegembiraan.

Jadi, jika kalian mendengar seseorang berkata bahwa mereka “walking on air”, artinya mereka tengah berbagi kebahagiaan dan kegembiraan dengan kalian!

4. Goody two shoes

“Goody two shoes” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang selalu mengikuti aturan, sering kali sampai terasa ngeselin. Orang ini dianggap berperilaku terlalu ‘lurus’.

Istilah ini berasal dari cerita anak-anak dari abad ke-18 yang berjudul “The History of Little Goody Two-Shoes”. Ceritanya diterbitkan oleh John Newbery pada tahun 1765 dan berkisah tentang seorang gadis yatim piatu bernama Margery Meanwell, yang menjalani hidup hanya dengan satu sepatu.

Ketika seorang pria kaya memberinya sepasang sepatu lengkap, dia sangat senang sehingga dia memberi tahu semua orang yang dia temui bahwa dia memiliki dua sepatu. Akhirnya, melalui kebajikan dan kebaikannya, dia menjadi kaya raya dan menikah dengan pria kaya. Istilah “Goody two shoes”  telah digunakan sejak saat itu untuk menggambarkan seseorang yang sangat baik sampai batas yang mengganggu.

Misalnya, jika seorang rekan kerja tidak pernah istirahat makan siang yang lama, tidak pernah bergosip, dan selalu melakukan segalanya sesuai aturan, dan selalu siap lembur walau tidak dibayar, rekan kerja lain mungkin berkata, “She’s such a goody two-shoes. It’s like she’s trying to be the teacher’s pet!”

Jadi jika kalian mendengar, “Goody two shoes”  bukan berarti berhenti memamerkan koleksi sepatu ya. Itu hanya cara yang penuh warna untuk mengatakan, “Lighten up! You don’t always have to follow the rules so strictly.”

5. The elephant in the room

Saat seseorang menyebut “the elephant in the room”, jangan panik!

Tidak ada gajah raksasa yang mengunyah tanaman atau mencoba duduk di sofa kalian!  Dalam bahasa idiom, “the elephant in the room” mengacu pada masalah atau situasi tidak nyaman yang jelas diketahui semua orang, tetapi tidak ada yang mau berdiskusi atau menghadapinya.

Katakanlah ada rapat tim di tempat kerja dan semua orang tahu bahwa PHK akan datang karena kondisi perusahaan sedang tidak bagus, tetapi tidak ada yang mengungkitnya selama rapat. Setelah rapat, kalian bisa berkata, “The layoffs were the elephant in the room that no one wanted to talk about.”

6. Bring home the bacon

Ungkapan “bring home the bacon” digunakan untuk menggambarkan upaya menghasilkan uang untuk menghidupi keluarga. Dalam arti yang lebih luas, itu juga bisa berarti mencapai kesuksesan atau memenangkan sesuatu.

Ungkapan di atas memiliki sejarah yang agak menarik! Satu teori populer menyatakan bahwa itu berasal dari Inggris abad ke-12. Cerita berlanjut bahwa sebuah gereja di kota Dunmow akan menghadiahkan bacon kepada siapa pun yang dapat bersumpah di hadapan Tuhan dan jemaat bahwa dia tidak bertengkar dengan istrinya selama satu tahun dan satu hari. Pria yang bisa “bring home the bacon” sangat dihormati di komunitasnya!

Namun, penggunaannya saat ini merujuk pada definisi yang lebih umum yaitu mencari nafkah, berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20. Dipopulerkan dalam  dunia tinju, istilah tersebut digunakan untuk merujuk pada hadiah uang.

Untuk menggunakan idiom ini, kalian bisa mengatakan kalimat seperti, “I work long hours at my job to bring home the bacon.”

7. Jack of all trades

“Jack of all trades” mengacu pada seseorang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang, atau yang dapat melakukan berbagai jenis pekerjaan. Ini biasanya digunakan untuk mengungkapkan kekaguman atas multiple-skills seseorang.

Istilah “Jack of all trades” telah digunakan sejak tahun 1600-an. Saat itu, ‘Jack’ adalah istilah umum untuk ‘man‘. Versi lengkap dari frasa tersebut adalah “Jack of all trades, master of none”, menunjukkan bahwa meskipun mereka mungkin bisa melakukan banyak hal dengan baik, namun mereka tidak benar-benar unggul dalam satu bidang. Akan tetapi dalam penggunaan kontemporer, bagian kedua dari frasa sering dihilangkan dan “jack of all trades” biasanya dipandang positif.
Misalkan kalian memiliki seorang teman yang dapat memperbaiki komputer, memasak hidangan gourmet, menulis puisi yang indah, dan juga tahu banyak tentang berkebun. Kalian bisa berkata, “My friend is a real jack of all trades. There’s almost nothing they can’t do!”

8. Playing with fire

Jika seseorang mengatakan kalian sedang “playing with fire”, jangan panik memeriksa apakah ada api! Ungkapan ini biasanya bukan tentang api sungguhan. Sebaliknya, adalah cara untuk mengatakan bahwa seseorang mengambil risiko yang tidak perlu atau bertindak dengan cara yang dapat menimbulkan konsekuensi berbahaya.

“Playing with fire” merujuk pada mempermainkan bahaya yang terkandung dalam bermain api secara harfiah. Diakui secara universal bahwa tindakan seperti itu dapat dengan mudah lepas kendali dan menyebabkan cedera atau kehancuran, bukan? Nah, idiom tadi menerapkan alasan yang sama untuk menunjukkan tindakan yang membawa risiko

Bayangkan seorang teman sedang mempertimbangkan untuk menginvestasikan seluruh tabungan hidupnya ke dalam usaha bisnis yang sangat berisiko dan tidak stabil. Kalian bisa  memperingatkan mereka dengan mengatakan, “I think you’re playing with fire if you put all your money into that company.”

9. Draw the line

Pernah mengalami saat di mana kalian perlu berkata, “Enough is enough!” ?

Mungkin pada seseorang yang terus meminjam pakaian tanpa permisi, atau mungkin tetangga yang ngotot untuk membunyikan musik yang sangat keras setelah tengah malam.

Nah, ketika memutuskan ada batasan toleransi, saat itulah kalian dikatakan “draw the line”.

Kalian mungkin berpikir, “Draw the line? What, like drawing a sketch?”

Tapi tidak, jangan mengobrak-abrik alat gambar! Frasa ini bukan tentang gambar yang sebenarnya. Ini tentang menetapkan batasan dan jarak.

Asal usul idiom diyakini berasal dari olahraga, di mana ungkapan “line” dalam arti sebenarnya, ditarik untuk menunjukkan batas atau titik awal. Dalam konteks yang lebih luas, “draw the line” mengacu pada penetapan batasan atau standar perilaku yang jelas.

Berikut contoh lain tentang kapan menggunakan idiom ini. Bayangkan kalian yang bersedia bekerja lembur sesekali, tetapi tidak setiap akhir pekan. Kalian  bisa berkata, “I don’t mind working late sometimes, but I draw the line at giving up my weekends.”

10. Ring a bell

Ungkapan “ring a bell” digunakan ketika sesuatu terdengar akrab atau kalian merasa pernah mendengarnya sebelumnya, tetapi tidak dapat mengingat detailnya. Ini sering digunakan ketika sebuah nama, lagu, frasa, atau situasi samar-samar kalian kenal.

Ungkapan tersebut mungkin berasal dari asosiasi lonceng dengan mendapatkan perhatian atau memicu memori, seperti bel sekolah atau jam alarm akan mengingatkan tentang sesuatu yang perlu kalian lakukan. Idiom ini mulai digunakan pada tahun 1930-an.

Misalkan teman kalian berbicara tentang restoran baru di kota dan meskipun kalian tidak ingat semua detailnya, nama itu terdengar familiar. Kalian bisa mengatakan, “I’m not sure, but the name of that restaurant rings a bell.”

Summary

Selesai sudah! Kita telah mencapai akhir dari perjalanan eksplorasi idiom yang mengasyikkan! Kita  telah bersama-sama mengunjungi dunia idiom yang semarak, merasa ‘cool as cucumber’, mengenali ‘the elephant in the room’, dan tahu persis kapan harus ‘draw the line!’ .

Jika kalian menikmati petualangan idiom ini, pastikan untuk memeriksa kembali postingan selanjutnya. Kami memiliki lebih banyak harta karun linguistik untuk diungkap bersama. Sementara itu, mengapa tidak mencoba menggunakan salah satu idiom di atas dalam percakapan minggu ini? Percakapan kalian akan tampak lebik alami, terdengar  lebih lancar daaan…  siapa tahu, kalian bahkan dapat mengejutkan penutur asli dengan pengetahuan yang kalian punya!

Jangan lupa untuk mengunjungi kembali postingan blog kami sebelumnya untuk lebih banyak artikel menarik tentang Bahasa Inggris. Sampai jumpa lagi, tetap merasa ingin tahu, terus berlatih dan nikmati perjalanan belajar bahasa Inggris kalian, ya! Sampai jumpa!

Ingin lancar berbahasa Inggris?

Kebanyakan orang di Indonesia malu bicara Bahasa Inggris di depan publik. Mereka takut salah dan tidak percaya diri saat harus bicara dalam Bahasa Inggris.

Ini akibat dari pengajaran Bahasa Inggris yang salah!

Mereka tidak hanya kehilangan waktu dan uang, lebih parah lagi mereka mendapat dasar Bahasa yang salah yang susah diperbaiki. Akhirnya, mereka menjadi bosan dan kehilangan percaya diri.

Ini adalah kesalahan yang fatal!

Kursus Bahasa Inggris #1 di Indonesia

Di IELC, kami mengajarkan Bahasa Inggris dengan cara yang benar supaya kamu dapat cepat berbicara dengan percaya diri dan lancar. Inilah keahlian yang kamu butuhkan untuk untuk memaksimalkan potensi dan meraih impian di masa depan.

Di lingkungan belajar modern kami, kamu akan merasa nyaman dan bebas untuk mengekspresikan diri.

Jangan khawatir, guru kami akan membimbingmu di setiap langkah proses pembelajaran untuk memastikan kamu mendapat hasil pembelajaran yang terbaik.

IELC adalah Kampus Bahasa Inggris #1 di Indonesia. Kami menyediakan kursus Bahasa Inggris untuk anak, remaja, dan dewasa sebagai berikut:

Baik secara online maupun on campus, kami akan memberimu keahlian yang kamu butuhkan di masa depan. Hubungi kami hari ini dan ambil langkah pertama untuk menjadi lancar dan percaya diri.