Parent-teacher-meeting-with-kid

Jumpa lagi, Teachers!

Seperti biasa kita akan membahas berbagi topik dalam dunia pendidikan. Termasuk hal-hal yang sepertinya sepele namun sebenarnya sangat penting seperti percakapan yang kita miliki dengan orangtua tentang anak-anak mereka.

Kita semua pernah mengalami hal ini: mencari kata-kata yang tepat, ingin menyoroti perkembangan sekaligus berusaha jujur tentang tantangan yang dihadapi, dan sepanjang itu memastikan bahwa kata-kata kita mencerminkan perhatian, pemahaman, dan komitmen terhadap pertumbuhan siswa.

Bagaimana caranya pendidik menjembatani kesenjangan ini, memastikan tidak hanya kejelasan tetapi juga empati?

Ketika kita mendalami kompleksitas percakapan ini, kita akan menemukan strategi untuk berkomunikasi dengan penuh kasih, memupuk pemahaman dan kerja sama antara rumah dan sekolah.

Dalam artikel ini kita akan menjelajahi cara-cara untuk terlibat dalam percakapan kritis ini dengan penuh empati, memastikan bahwa setiap orangtua merasa didengar, dipahami, dan menjadi mitra dalam perjalanan pendidikan anak mereka. Jadi, mari kita mulai!

1. Persiapan

Sebagai guru, kita paham betapa pentingnya persiapan – itu adalah dasar dari pengajaran yang efektif. Begitu juga, saat bersiap untuk pertemuan antara orangtua dan guru, sedikit persiapan dapat memberikan manfaat besar dalam memastikan dialog yang bermakna.

Kenali setiap siswa: Sebelum bertemu dengan orangtua, luangkan waktu untuk merenungkan perjalanan siswa secara keseluruhan. Kenali kelebihan mereka dan area yang perlu ditingkatkan, tantangan unik yang mereka hadapi, dan pencapaian-pencapaian yang sudah mereka capai. Pemahaman yang komprehensif ini akan memungkinkan teachers untuk membahas perkembangan mereka dengan kedalaman dan wawasan.

  • Kumpulkan data: Transparansi adalah kunci. Jika ada masalah atau prestasi tertentu yang perlu dibahas, memiliki bukti konkret dalam genggaman sangat berharga. Kumpulkan sampel pekerjaan yang relevan, nilai, atau bukti lain yang dapat memberikan konteks pada observasi teachers. Ini memberikan kejelasan, meninggalkan sedikit ruang untuk keraguan, dan menunjukkan kepada orangtua bahwa observasi teachers didasarkan pada fakta.
  • Antisipasi reaksi: Mari kita hadapi kenyataan, tidak ada dua orangtua yang sama. Sementara beberapa mungkin mengangguk dalam pemahaman, yang lain mungkin bereaksi dengan kejutan, kekhawatiran, atau bahkan ketidakpercayaan. Berempati berarti memprediksi reaksi-reaksi ini dan siap dengan strategi untuk menghadapinya.Tentu saja ini bukan tentang defensif, sebaliknya tentang menawarkan dukungan, pemahaman, dan solusi potensial.

Ingatlah, tujuan utama dari pertemuan-pertemuan ini bukan hanya untuk memberi informasi, tapi untuk berkolaborasi. Persiapan memungkinkan kita untuk membangun dasar yang kuat untuk kemitraan ini, memastikan bahwa percakapan tersebut produktif, mendukung, dan pada akhirnya bermanfaat bagi pertumbuhan siswa.

2. Mulailah dengan hal positif

Ini adalah kebenaran universal: orang cenderung lebih menerima umpan balik saat diungkapkan secara positif. Hal ini terutama berlaku selama pertemuan antara orangtua dan guru, di mana sesi bisa terasa personal dan emosi bisa berjalan tinggi.

Mulailah diskusi dengan menyoroti prestasi siswa, tidak peduli seberapa besar atau kecilnya. Mungkin mereka berhasil dalam proyek terbaru, menunjukkan peningkatan dalam area yang menantang, atau mungkin mereka telah menjadi anggota tim yang hebat dalam tugas kelompok. Dengan memulai dengan observasi positif ini, teachers tidak hanya meningkatkan semangat orangtua, tetapi juga membentuk dasar kepercayaan.

Penting untuk mengakui upaya, bukan hanya hasil. Terkadang, bahkan jika hasil yang diinginkan belum tercapai, upaya dan dedikasi yang ditunjukkan oleh seorang siswa patut diacungi jempol. Kenali upaya tersebut. Penting bagi orangtua untuk tahu bahwa teachers melihat kerja keras yang dilakukan anak mereka, meskipun belum berdampak pada nilai tertinggi saat ini.

Setelah teachers  membentuk nada positif, orangtua seringkali lebih terbuka untuk mendengar tentang area perbaikan. Strategi ini memastikan bahwa percakapan tetap seimbang, mengakui seluruh spektrum pengalaman siswa di kelas.

3. Jadilah jelas dan spesifik

Berbicara tentang perkembangan atau perilaku seorang siswa dalam percakapan dengan orang tua bisa menjadi hal yang sensitif. Namun, sementara diplomasi sangat penting, kejelasan juga sama pentingnya. Menggunakan istilah yang samar atau umum mungkin terlihat sebagai cara untuk meredakan dampaknya, tetapi terkadang bisa membuat orangtua bingung atau bahkan memiliki pemahaman yang salah.

Sebagai contoh, mengatakan “Dia suka mengganggu” mungkin akan membuat orangtua membayangkan banyak skenario yang berbeda. Namun, menyatakan, “Saya perhatikan bahwa dia sering berbicara dengan teman sekelasnya selama waktu kerja mandiri,” menciptakan skenario yang jelas dan nyata. Ini tidak hanya membantu orangtua memahami perilaku yang spesifik, tetapi juga menghindari memberi label pada siswa.

Pastikan selalu bahwa umpan balik teachers ditujukan pada perilaku, bukan pada karakter siswa. Perbedaan ini dapat membuat perbedaan besar dalam cara orangtua menerima dan merespons observasi teachers.

4. Gunakan pernyataan “Saya”

Umpan balik, terutama ketika menangani tantangan atau area yang memerlukan perhatian khusus, terkadang dapat terasa seperti beban berat. Mudah bagi orangtua untuk merasa defensif atau protektif jika mereka merasa ada celaan terhadap anak mereka. Namun, satu perubahan kecil dalam bahasa dapat membuat percakapan ini jauh lebih produktif: penggunaan pernyataan “saya.”

Pergeseran dari mengatakan, “Dia tidak menyerahkan tugas-tugasnya,” menjadi “Saya perhatikan dia belum menyerahkan tugas-tugasnya di kelas saya,” mungkin terasa halus, tetapi memiliki dampak yang mendalam. Pendekatan yang terakhir menyampaikan sebuah observasi daripada sebuah penilaian. Ini memusatkan percakapan pada pengalaman teachers sendiri dengan siswa di kelas, daripada membuat pernyataan umum tentang karakter atau kemampuan siswa.

Pernyataan ini secara inheren tidak konfrontasional. Mereka mengungkapkan perspektif individu daripada kebenaran mutlak. Dengan berbagi observasi pribadi, teachers membuka pintu untuk berdialog, mengundang orangtua untuk berbagi pandangan mereka atau mengajukan pertanyaan.

5. Mendengar aktif

Tak peduli seberapa banyak pengalaman yang kita kumpulkan, ada satu kenyataan yang tak terbantahkan: orangtua adalah yang paling mengenal anak mereka. Meskipun teachers mungkin melihat seorang siswa hanya beberapa jam sehari, orangtua memiliki pemahaman yang kompleks dan seumur hidup tentang nuansa-nuansa karakter anak mereka. Hal ini membuat mereka menjadi sekutu yang sangat berharga dalam perjalanan pendidikan.

Ketika orangtua membagikan pandangan atau kekhawatiran mereka, penting untuk merespons dengan pemahaman. Menggunakan frasa seperti “Saya bisa memahami bahwa itu bisa menjadi hal yang membuat cemas” atau “Terima kasih sudah berbagi pandangan itu; itu membantu saya memahami lebih baik” dapat mengakui perasaan mereka dan memupuk rasa kerja sama.

Ingatlah, mendengarkan secara aktif lebih dari sekadar tetap diam ketika orang lain berbicara. Ini tentang membuat usaha sadar untuk memahami dan menyerap apa yang dibagikan. Mengangguk, menjaga kontak mata, dan merangkum atau menyimpulkan poin-poin mereka dapat menunjukkan kepada orangtua bahwa teachers benar-benar terlibat dalam percakapan.

Pada intinya, percakapan ini adalah dua arah. Sementara teachers membawa hasil observasi kelas ke meja, orangtua menawarkan wawasan dari rumah. Dengan mendengarkan secara aktif dan merespons dengan empati, teachers tidak hanya membangun kepercayaan, tetapi juga membuat strategi komprehensif untuk mendukung siswa agar memiliki pengalaman terbaik yang bisa mereka miliki.

6. Fokus pada solusi

Setiap pendidik tahu bahwa menunjukkan masalah hanya setengah perjuangan; apa yang teachers lakukan selanjutnya adalah yang benar-benar membuat perbedaan. Saat membahas perkembangan dan tantangan siswa, tujuan akhir percakapan harus selalu mencari langkah-langkah konkret yang dapat diambil baik oleh sekolah maupun rumah untuk memastikan keberhasilan siswa.

Sama seperti guru memiliki banyak strategi dan alat yang tersedia, orangtua seringkali memiliki metode-metode mereka sendiri yang telah terbukti berhasil di rumah. Mungkin mereka telah menemukan cara unik untuk membuat pekerjaan rumah menjadi lebih menarik, atau mereka telah menemukan teknik yang membantu meningkatkan fokus. Dengan mengundang orangtua untuk berbagi wawasan ini, teachers menggabungkan sumber daya untuk menemukan pendekatan terbaik yang mungkin.

Ketika orangtua dan guru bersatu dengan tujuan yang sama, hasilnya bisa sangat kuat. Dengan menjaga percakapan berfokus pada solusi, teachers mengirimkan pesan yang jelas: “Kami dalam hal ini bersama, dan kami berkomitmen untuk menemukan jalan terbaik ke depan.”

Dalam setiap percakapan, penting untuk diingat bahwa semua pihak yang terlibat ingin yang terbaik untuk siswa. Dengan menekankan solusi dan aktif mencari strategi kolaboratif, pendidik dapat memastikan bahwa percakapan ini tidak hanya produktif tetapi juga positif.

7. Hindari Istilah Teknis

Berada dalam sesi pertemuan antara orangtua dan guru bisa menjadi pengalaman yang menakutkan bagi beberapa orangtua. Belum lagi jika ketambahan sekumpulan istilah teknis dan singkatan pendidikan, bisa semakin bingung… Sebagai pendidik, adalah tanggung jawab kita untuk memastikan bahwa setiap orangtua, terlepas dari seberapa akrab mereka dengan dunia pendidikan, kita sama-sama berharap bahwa orangtua akan meninggalkan sesi pertemuan dengan pemahaman dan merasa berdaya.

Sama seperti teachers akan menyesuaikan bahasa  untuk siswa dengan tingkat pemahaman yang berbeda, lakukan hal yang sama untuk orangtua. Daripada mengatakan “Dia mengalami kesulitan dengan kesadaran fonemik,” teachers bisa menjelaskan, “Dia merasa kesulitan mengenali dan menggunakan suara dalam kata-kata.”

Jika teachers tahu bahwa istilah tertentu akan penting untuk percakapan, pertimbangkan untuk memiliki glosarium mini atau penjelasan singkat yang siap digunakan. Dengan cara ini, orangtua tidak hanya memahami selama pertemuan, tetapi juga memiliki referensi di masa mendatang.

8. Follow up

Pada akhir pertemuan, jangan hanya mengucapkan selamat tinggal dengan harapan “Mari kita lihat bagaimana hasilnya.” Sebaliknya, tetapkan langkah-langkah konkret yang dapat diambil. Misalnya, jika teachers telah memutuskan untuk strategi belajar baru bagi siswa, tandai tanggal di kalender untuk kembali berkumpul dan mengevaluasi keefektifannya.

Selain itu, pertimbangkan untuk mengirimkan email atau pesan singkat WhatsApp ringkasan setelah pertemuan. Ini tidak hanya memberikan catatan yang jelas tentang apa yang telah dibahas, tetapi juga berfungsi sebagai titik referensi baik bagi teachers maupun orangtua. Catat poin-poin utama pembicaraan, strategi yang disepakati, dan langkah-langkah selanjutnya yang direncanakan.

Hal positif dari follow up atau tindak lanjut adalah bahwa mereka tidak hanya tentang menandai check box. Namun juga  memberikan kesempatan untuk adjustment. Mungkin strategi tidak berjalan sebaik yang diharapkan, atau mungkin ada perkembangan baru. Pertemuan berkala menjaga jalur komunikasi tetap terbuka dan dapat beradaptasi.

Summary

Menavigasi percakapan dengan orang tua tidak selalu mudah, namun tidak dapat disangkal penting. Ketika kita melakukan diskusi ini dengan persiapan, kejelasan, dan hati, kita membuka pintu bagi kolaborasi, pemahaman, dan perubahan positif. Sebab, pada akhirnya, kita semua memiliki tujuan yang sama: kesejahteraan dan kesuksesan siswa.

Ini untuk percakapan yang lebih bermanfaat dan berbagi kesuksesan!

Ingin berbahasa Inggris dengan lancar?

Kebanyakan orang di Indonesia malu bicara Bahasa Inggris di depan publik. Mereka takut salah dan tidak percaya diri saat harus bicara dalam Bahasa Inggris. 

Ini akibat dari pengajaran Bahasa Inggris yang salah!

Mereka tidak hanya kehilangan waktu dan uang, lebih parah lagi mereka mendapat dasar Bahasa yang salah yang susah diperbaiki. Akhirnya, mereka menjadi bosan dan kehilangan percaya diri. 

Ini adalah kesalahan yang fatal!

Kursus Bahasa Inggris #1 di Indonesia

Di IELC, kami mengajarkan Bahasa Inggris dengan cara yang benar supaya kamu dapat cepat berbicara dengan percaya diri dan lancar. Inilah keahlian yang kamu butuhkan untuk untuk memaksimalkan potensi dan meraih impian di masa depan.

Di lingkungan belajar modern kami, kamu akan merasa nyaman dan bebas untuk mengekspresikan diri. 

Jangan khawatir, guru kami akan membimbingmu di setiap langkah proses pembelajaran untuk memastikan kamu mendapat hasil pembelajaran yang terbaik. 

IELC adalah Kampus Bahasa Inggris #1 di Indonesia. Kami menyediakan kursus Bahasa Inggris untuk anak, remaja, dan dewasa sebagai berikut:

Baik secara online maupun on campus, kami akan memberimu keahlian yang kamu butuhkan di masa depan. Hubungi kami hari ini dan ambil langkah pertama untuk menjadi lancar dan percaya diri.

Salam,

IELC Academic Director