IELC-ADULT-student-confident-speaking

Hai, learners!

Pernahkah kalian merasa setuju dengan argumen atau hanya menerima informasi karena, well, sepertinya populer atau disajikan dengan penuh percaya diri?

Kita semua pernah mengalaminya. Dunia ini penuh dengan kebisingan, pendapat, dan banyak byte informasi yang berlalu dengan cepat, membuat kita merasa seolah-olah kita mencoba minum dari selang air yang deras.

Dalam pusaran semacam itu, bagaimana kalian bisa membedakan fakta dari fiksi?

Jawabannya: Berpikir Kritis.

Banyak yang salah kaprah menganggap bahwa berpikir kritis adalah bakat alami, entah kalian memiliki itu atau tidak. Tapi, percayalah, itu jauh dari kenyataan! Berpikir kritis bukanlah kekuatan super atau bakat langka. Melainkan sebuah keterampilan, sesuatu yang bisa dikembangkan dan diasah seiring waktu.

Percayalah, di dunia di mana garis-garis antara fakta dan fiksi menjadi kabur, kemampuan untuk berpikir kritis lebih berharga daripada emas. Bisa berpikir kritis berarti tidak hanya mengonsumsi informasi, namun juga memahaminya. Kemampuan  mengenali bias, mencari sudut pandang yang beragam, dan membuat keputusan yang berdasarkan informasi.

Jadi, apakah kalian siap untuk menyelami dan menyulutkan percikan rasa ingin tahu di dalam diri kalian? Ayo, kita mulai sekarang!

1. Mulailah dengan pertanyaan mendasar

Kalian tahu, ketika kalian memulai dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana, seperti “Apa yang sebenarnya saya tahu tentang ini?” atau “Mengapa saya percaya ini benar?”,  sebenarnya kalian sedang mempersiapkan diri kalian untuk sukses. Kalian sedang membangun panduan kalian sendiri. Kalian bisa melihat celah-celah dalam pengetahuan kalian, ini keren  karena kalian akan tahu persis apa yang harus kalian cari selanjutnya!

Ketika kalian memahami dasar-dasar suatu topik, menjadi lebih mudah untuk mengaitkannya dengan detail-detail yang lebih kompleks. Karena otak kita lebih baik dalam menyimpan informasi yang terorganisir dan dibangun di atas dasar yang jelas.

Jadi, saat kalian menghadapi topik besar atau subjek yang membingungkan, ingatlah: mulailah dengan yang sederhana. Memulai dengan bagian yang paling sederhana nggak berarti kalian mencari jalan yang mudah ya namun untuk membangun pondasi berpikir yang kuat sehingga segala sesuatu yang kalian akan cerna berikutnya menjadi lebih masuk akal dan mudah dipahami.

2. Evaluasi bukti dan data

Tentu, kalian pernah nonton acara detektif, kan? Si detektif menemukan petunjuk, tapi sebelum mengikutinya, mereka memeriksanya berulang-ulang, bahkan mungkin sampai empat  lima kali. Kenapa? Karena untuk memastikan bukti-bukti tersebut kokoh. Ini juga berlaku untuk semua informasi yang kalian temui.

Pertama-tama, tanyakanlah, “Dari mana asal informasi ini?” Bayangkan kalian membeli sebuah gadget. Pasti kalian ingin tahu apakah itu dari merek yang terkenal atau dari penjual yang tak dikenal. Sama halnya dengan informasi, asal-usulnya penting. Fakta yang berasal dari lembaga riset terkemuka lebih meyakinkan daripada posting acak di media sosial.

Tapi mengidentifikasi sumbernya belum cukup. Telusur lebih dalam dan pertanyakan, “Bisakah saya percayai sumber ini?” Sama seperti ketika kalian akan membaca ulasan sebelum mencoba restoran baru, periksa sumber informasi kalian. Cari tanda-tanda yang cukup kuat untuk dipercaya. Apakah sumbernya sebelumnya telah terbukti kompeten? Apa yang dikatakan orang lain tentangnya?

Nah, yang terpenting: “Apakah sumber-sumber terpercaya lainnya bisa mengonfirmasi ini?” Usahakan  untuk saling memeriksa setiap bukti dan data satu sama lain. Jika kalian membeli mobil dan satu mekanik mengatakan mobil itu dalam kondisi prima, itu cukup meyakinkan. Tapi jika tiga mekanik lainnya setuju? Itu tanda untuk eksyen!

Mengevaluasi bukti dan data yang kalian miliki akan memastikan bahwa kalian tidak hanya menyerap informasi, tetapi benar-benar memahaminya!

3. Hindari bias kognitif

Kalian tahu kan, ada saat-saat ketika kalian benar-benar yakin tentang sesuatu, dan kemudian secara tidak sadar memilih sebagian informasi yang mendukung keyakinan kalian? Atau ketika kalian membuat penilaian berdasarkan beberapa contoh pertama yang muncul di pikiran? Demikianlah otak kita berusaha mencari pintasan!

Pintasan mental ini, yang dikenal sebagai bias kognitif, sangat tricky. Mereka secara halus mempengaruhi keputusan dan penilaian kita, seringkali tanpa kita sadari. Ambil contoh bias konfirmasi, misalnya. Sebuah kecenderungan yang mengganggu untuk lebih memihak informasi yang sejalan dengan apa yang sudah kita yakini.

Lalu ada heuristik ketersediaan atau availability heuristic, di mana kita mengandalkan contoh-contoh yang paling baru atau paling mudah diingat daripada melihat gambaran besar.

Sekarang, sementara bias-bias ini kadang-kadang bisa membantu kita membuat keputusan cepat, mereka juga bisa membawa kita ke jalan yang salah. Triknya adalah mengenali kapan mereka berperan dan menantangnya. Bagaimana caranya?

Dengan secara aktif mencari sumber-sumber informasi yang beragam, meragukan asumsi kita, dan mengingatkan diri kita sendiri bahwa ituisi awal kita mungkin tidak selalu yang paling akurat.

Menyadari adanya bias-bias ini adalah separuh dari “perjuangan”. Kali berikutnya ketika kalian merasa terlalu cepat setuju dengan informasi atau membuat penilaian cepat, berhenti sejenak dan renungkan. Apakah ini wawasan, pemahaman atau fakta yang sebenarnya, ataukah sebuah bias kognitif tricky yang sedang bermain dalam pikiran kita?

4. Menoleransi ambiguitas

Dalam perjalanan kita mencari pengetahuan dan pemahaman, seringkali kita mencari jawaban yang jelas. Bagaimanapun juga, kejelasan memberikan kita rasa arah dan tujuan. Namun, kehidupan tidak selalu sebegitu sederhana. Banyak masalah dan pertanyaan tidak selalu memiliki jawaban yang benar atau salah yang jelas.

Penting untuk bisa menerima kenyataan bahwa tidak selalu ada jawaban yang pasti. Mengapa? Karena tidak setiap masalah atau situasi bersifat hitam putih. Seringkali wawasan terbesar muncul dari area abu-abu yang menguji pemikiran konvensional kita.

Yang lebih penting kemudian adalah kemampuan kita untuk beradaptasi. Ketika informasi baru muncul, bijaksana untuk mengevaluasi kembali dan, jika perlu, mengubah sudut pandang kita. Bukan untuk menjadi ragu-ragu; namun sebaliknya, menjadi terinformasi dan responsif!

Ingatlah, merangkul ketidakpastian dan bersedia mengubah pandangan adalah tanda kedewasaan dan pertumbuhan. Menunjukkan bahwa kalian benar-benar terlibat dengan kompleksitas dunia di sekitar kalian!

5. Mempertimbangkan perbedaan perspektif

Kita semua melihat dunia melalui lensa unik kita sendiri, yang dibentuk oleh pengalaman, budaya, dan lingkungan masa kecil kita. Setiap dari kita memiliki filter pribadi yang mewarnai cara kita mempersepsikan situasi dan isu.

Sementara perspektif individu ini sangat berharga, sama pentingnya adalah untuk mengakui dan menghargai sudut pandang orang lain!

Bayangkan saja. Satu masalah bisa dilihat dalam berbagai cara, tergantung kepada siapa kalian bertanya. Dan sudut pandang yang beragam ini? Mereka bisa menjadi harta karun untuk wawasan kalian, lho! Dengan secara aktif mencoba memahami sudut pandang orang lain, kalian tidak hanya menunjukkan empati; tetapi juga memperluas cakrawala sendiri.

Mengambil waktu sejenak untuk benar-benar mendengarkan dan mempertimbangkan sudut pandang orang lain bisa menghasilkan diskusi yang lebih kaya, keputusan yang lebih terinformasi, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang dunia di sekitar kita. Jadi, ketika kalian berada dalam percakapan atau perdebatan, ambil langkah mundur dan tanyakan pada diri sendiri, “Bagaimana hal ini terlihat dari sudut pandang mereka?”

6. Berlatih mendengar aktif

Kita semua pernah mengalaminya – berada di tengah-tengah percakapan, merancang respons berikutnya sementara orang lain masih berbicara. Ini adalah kebiasaan umum, tapi mari kita jujur, ini bukan cara terbaik untuk berkomunikasi.

Aktif mendengarkan bukan hanya tentang mendengar kata-kata. Mendengar aktif artinya kalian benar-benar terlibat, mencerna pesan, dan memberikan perhatian sepenuhnya pada pembicara. Melepaskan keinginan untuk segera menyelipkan pemikiran atau pembelaan kita dan benar-benar mencoba memahami inti pesan mereka.

Jadi, kali berikutnya ketika kalian dalam sebuah diskusi, tarik napas dalam-dalam, sisihkan pemikiran kalian sejenak, dan dengarkan dengan sungguh-sungguh. Ini adalah perubahan kecil, tapi percayalah, ini bisa mengubah percakapan kalian!

7. Memahami  konteks yang lebih luas

Mari kita hadapi kenyataan: Mudah untuk tetap membaca apa yang kita tahu dan cintai, atau apa yang sejalan dengan keyakinan kita. Tapi, pernahkah kalian memikirkan untuk membaca sesuatu yang berlawanan dengan pandangan kalian? Mungkin terdengar kontra-intuitif, tapi ada harta karun di bagian-bagian tersebut!

Memahami dalam konteks yang lebih luas bukan hanya tentang mengonsumsi lebih banyak kata; ini tentang menjelajahi wilayah pemikiran yang tidak familiar.

Dengan menantang diri kalian sendiri untuk menjelajahi materi dari berbagai sumber dan, ya, bahkan sudut pandang yang mungkin tidak sependapat dengan kalian, kalian memberikan olahraga pikiran bagi otak kalian. Ini seperti latihan silang mental!

Mengapa peduli? Karena ini lebih dari sekadar informasi – ini tentang pemahaman. Bertemu dengan sudut pandang yang berbeda memperluas cakrawala kalian, memicu wawasan baru, dan mengasah kemampuan berpikir kritis kalian.

Mungkin kalian tidak akan setuju dengan segala yang kalian baca, tapi kalian pasti akan mendapatkan perspektif yang lebih kaya  nuansa tentang dunia!

8. Merenung secara rutin

Pernahkah kalian menyempatkan diri dalam kesibukan sehari-hari untuk sekadar… berhenti sejenak? Untuk benar-benar merenung dalam pikiran kalian, membongkar keputusan kalian, atau merenungkan keyakinan kalian?

Jika belum, mungkin saatnya memperkenalkan sedikit renungan diri yang rutin dalam rutinitas kalian!

Mengapa peduli? Nah, bayangkan begini: Dunia di sekitar kita selalu berubah, memberikan kita informasi baru setiap hari. Apa yang tampak benar atau masuk akal setahun yang lalu, atau bahkan sebulan yang lalu, mungkin perlu dievaluasi sekarang.

Dengan secara rutin melakukan introspeksi diri, kita dapat mengidentifikasi kapan saatnya untuk memperbarui atau menyempurnakan sudut pandang kita. Tidak berarti meragukan setiap keyakinan atau keputusan, melainkan memastikan bahwa mereka masih sejalan dengan “kalian” yang sekarang dan dunia yang terus berubah di sekitar kalian.

9. Dokumentasikan proses berpikir kalian!

Kalian pasti pernah mendengar tentang menulis jurnal, bukan? Mencatat aktivitas sehari-hari, suasana hati, atau pemikiran acak. Sekarang, bayangkan jika kalian memiliki ruang yang khusus, bukan hanya untuk perasaan kalian, tetapi juga untuk pemikiran dan pengamatan kalian. Ini dia: jurnal kritis.

Bayangkan diri kalian sebagai detektif pemikiran pribadi kalian sendiri. Setiap kali kalian menemukan informasi baru atau menghadapi keputusan sulit, catatlah. Dokumentasikan bukti yang kalian temukan, pro dan kontra yang kalian pertimbangkan, serta kesimpulan yang kalian tarik. Ini seperti membuat peta perjalanan pikiran kalian!

Mengapa ini berguna? Nah, pertama-tama, ini luar biasa untuk melihat bagaimana kalian membentuk keyakinan dan keputusan kalian dari waktu ke waktu. Dengan melacak kembali melalui jurnal kalian, kalian dapat memahami jalur berpikir kalian.

Selain itu, yang menarik adalah bahwa jurnal kalian menjadi harta karun untuk keputusan di masa depan. Pernahkah kalian menghadapi dilema atau pertanyaan serupa di masa lalu? Buka kembali jurnal kalian dan lihat bagaimana kalian menanganinya. Mungkin kalian akan menemukan pola atau belajar dari hambatan-hambatan sebelumnya.

Pada intinya, jurnal kritis bukan hanya catatan; itu adalah alat, panduan, mentor. Tempat di mana pemikiran kalian berkembang, dan kalian tumbuh sebagai pemikir kritis!

10. Stay curious!

Terakhir dalam perjalanan berpikir kritis kita adalah seni indah dari rasa penasaran. Bayangkan hari-hari saat masih menjadi seorang anak ketika segala hal kecil adalah misteri yang menunggu untuk dipecahkan.

Meskipun tanggung jawab orang dewasa mungkin telah mengaburkan lensa keajaiban itu, inti dari rasa ingin tahu adalah sesuatu yang dapat kita pertahankan dan seharusnya kita pertahankan!

Tetap ingin tahu adalah lebih dari sekadar kenangan nostalgia tentang diri kita yang lebih muda. Namun juga  pendekatan proaktif terhadap hidup!

Selalu mencari pengetahuan, dengan semangat menjelajahi ide-ide baru, dan Alih-alih merasa nyaman dengan apa yang kita ketahui, kita terus mencapai hal-hal yang tidak kita ketahui.

Jadi, saat kalian mengasah keterampilan berpikir kritis kalian, ingatlah untuk membiarkan rasa ingin tahu yang bersemangat memimpin jalan. Mungkin saja itu adalah alat paling ajaib dalam gudang senjata  berpikir kalian!

Summary

Di dunia yang dipenuhi dengan data, pendapat, dan suara-suara yang bising, kemampuan kalian untuk berpikir kritis menjadi sumber terang kalian. Ini adalah perisai kita dari informasi yang salah dan tiket kita menuju pemahaman yang lebih dalam dan berarti.

Tapi jangan lupakan sahabat setia kita: rasa ingin tahu. Itulah yang mendorong kita maju, mendorong kita untuk bertanya lebih banyak, menggali lebih dalam, menantang dan dihadang. Itu yang membuat perjalanan ini penuh semangat dan hidup.

Jadi, saat kalian melangkah maju, menjalin jalan kalian melalui lanskap pengetahuan yang luas, ingatlah untuk berpikir kritis, tetaplah ingin tahu, dan selalu mencari kebenaran!

Ingin berbahasa Inggris dengan lancar?

Kebanyakan orang di Indonesia malu bicara Bahasa Inggris di depan publik. Mereka takut salah dan tidak percaya diri saat harus bicara dalam Bahasa Inggris. 

Ini akibat dari pengajaran Bahasa Inggris yang salah!

Mereka tidak hanya kehilangan waktu dan uang, lebih parah lagi mereka mendapat dasar Bahasa yang salah yang susah diperbaiki. Akhirnya, mereka menjadi bosan dan kehilangan percaya diri. 

Ini adalah kesalahan yang fatal!

Kursus Bahasa Inggris #1 di Indonesia

Di IELC, kami mengajarkan Bahasa Inggris dengan cara yang benar supaya kamu dapat cepat berbicara dengan percaya diri dan lancar. Inilah keahlian yang kamu butuhkan untuk untuk memaksimalkan potensi dan meraih impian di masa depan.

Di lingkungan belajar modern kami, kamu akan merasa nyaman dan bebas untuk mengekspresikan diri. 

Jangan khawatir, guru kami akan membimbingmu di setiap langkah proses pembelajaran untuk memastikan kamu mendapat hasil pembelajaran yang terbaik. 

IELC adalah Kampus Bahasa Inggris #1 di Indonesia. Kami menyediakan kursus Bahasa Inggris untuk anak, remaja, dan dewasa sebagai berikut:

Baik secara online maupun on campus, kami akan memberimu keahlian yang kamu butuhkan di masa depan. Hubungi kami hari ini dan ambil langkah pertama untuk menjadi lancar dan percaya diri.

Salam,

IELC Academic Director