Teens-& -Adults-Joyful-Ramadhan

Hai Learners…

Masih semangat-semangatnya puasa nih tentunya!

Biar pengalaman puasa kalian di Ramadhan kali ini makin seru, kami akan ajak kalian mengenal berbagai tradisi unik yang dilakukan saudara-saudara kita di mancanegara.

Bulan Ramadhan, bulan suci bagi umat Muslim di seluruh dunia, bukan hanya sekadar waktu untuk menahan lapar dan haus dari fajar hingga matahari terbenam, lho

Ada sejumlah tradisi yang menjadikan Ramadhan begitu istimewa dan memikat. Dari kebiasaan berbuka puasa yang berbeda-beda hingga ritual khas yang memperkuat ikatan sosial, tradisi-tradisi Ramadhan membawa warna dan kehangatan tersendiri dalam kehidupan umat Muslim. 

Jadi nggak cuma di Indonesia yang seru-seruan dengan bukber atau ngabuburit. Di belahan dunia yang lain perayaan Ramadhan tidak kalah seru dan unik!

Yuk, kita telusuri!

1. Malaysia

Kita mulai dengan tradisi unik dari negeri jiran, Malaysia. Sebagai saudara serumpun tradisi unik di Malaysia banyak kemiripan dengan Indonesia. termasuk “Bazaar Ramadhan”, di mana pasar-pasar khusus Ramadhan didirikan di berbagai lokasi di seluruh negara. Orang-orang berkumpul di bazaar ini untuk membeli makanan dan minuman untuk berbuka

puasa.

Paling menyenangkan berbelanja kudapan manis untuk ifthar di pasar-pasar Ramadhan. Di Malaysia kalian wajib coba, seperti aneka talam/kue basah, apam balik dan murtabak. Iyes, yang terakhir ini kalau di Indonesia ya martabak manis, alias kue terang bulan. 

2. Brunei Darussalam

Source : Canva

Bulan Ramadhan di Brunei Darussalam selalu disambut dengan tembakan 12 meriam yang menandai mulainya bulan suci ini.

Selain itu ada satu tradisi yang selalu ditunggu oleh masyarakat Brunei Darussalam, yakni pembagian kurma dari Sultan. Sultan memesan kurma khusus dari Saudi Arabia yang kemudian dikemas ulang per 1 kg dan dilabeli dengan “Kurma Kurnia Sultan”. Kurma yang dibagikan ini sangat melimpah ruah. Sehingga dipastikan seluruh masyarakat Brunei Darussalam dapat menikmati kurma sebagai hidangan ifthar.

Keunikan berikutnya hampir mirip dengan bukber, masyarakat Brunei gemar berbuka puasa bersama-sama di restoran. Mereka menyebutnya dengan sungkai. 

3. Cina

Komunitas Muslim terbesar di Cina adalah Muslim Hui, yang merupakan kelompok etnis Tionghoa yang menganut agama Islam. 

Di beberapa wilayah, terutama di daerah Xinjiang yang didominasi oleh etnis Uighur, terdapat tradisi kuliner unik selama bulan Ramadan. Makanan khas seperti polo (nasi berbumbu dengan daging dan sayuran), samsa (roti isi daging), dan laghman (mi berbumbu dengan daging dan sayuran) menjadi menu populer selama berbuka puasa.

Beberapa komunitas Muslim Hui di Cina mengadakan festival atau acara khusus untuk merayakan bulan Ramadan. Acara ini dapat mencakup kegiatan seperti pembacaan Al-Quran, ceramah keagamaan, pertunjukan seni dan budaya, serta pesta makanan tradisional.

Secara keseluruhan, tradisi Ramadan di Cina mencerminkan keragaman budaya, toleransi agama, dan semangat persaudaraan dalam umat Islam di negara tersebut. Meskipun minoritas, komunitas Muslim di Cina menikmati kebebasan untuk menjalankan ibadah dan merayakan bulan suci ini sesuai dengan tradisi mereka.

4. Mesir

Source : Canva

Di Mesir, tradisi “Fanoos Ramadan” sangat populer. Fanoos atau fanous adalah lentera-lentera tradisional yang dinyalakan untuk menghias rumah-rumah dan jalan-jalan pada malam hari selama Bulan Ramadhan.

Penggunaan tradisional lentera fanous sebagai dekorasi yang terkait dengan Ramadan berasal dari Mesir Abad Pertengahan. Legenda mengatakan bahwa rakyat Mesir menyambut kedatangan Khalifah Muizz ke Kairo selama Ramadan dengan berbaris membawa lentera. Tradisi menerangi jalan-jalan dengan lentera fanous selama perayaan Ramadan di Mesir kini telah populer di banyak negara Muslim lainnya.

5. Maroko

Source: Canva

Tradisi unik di Maroko termasuk “Harira”, hidangan sup khas Ramadhan yang disantap saat berbuka puasa.

Sup Harira adalah sup tradisional Maroko yang memiliki makna budaya, menu ini termasuk comfort food favorit di Maroko.

Sup Harira biasanya berisi bahan dasar tomat, lentil, buncis, dan bawang bombay. Sering kali menggunakan daging domba atau sapi, meskipun versi vegetarian juga umum.

Selain itu, di Maroko juga sering diadakan pasar-pasar malam Ramadhan yang ramai dengan penjual makanan dan barang-barang lainnya.

6. Aljazair 

Di Aljazair, tradisi “Chorba“, hidangan sup yang mirip dengan Harira, sangat populer selama Bulan Ramadhan. Chorba adalah hidangan pokok masakan Afrika Utara dan memiliki makna budaya di wilayah tersebut.  Ini sering dinikmati pada acara-acara khusus, perayaan, dan hari raya keagamaan.  Di Aljazair misalnya, biasa disajikan saat Ramadhan untuk berbuka puasa saat matahari terbenam.

Ada banyak variasi Chorba daerah, masing-masing memiliki keunikan tersendiri pada resepnya.  Di Aljazair, misalnya, Chorba Friq dibuat dengan gandum pecah-pecah (dikenal sebagai frik) sebagai pengganti mie atau nasi.  Di Tunisia, Chorba Hamra adalah versi pedas yang dibuat dengan pasta harissa dan sering kali menyertakan makanan laut seperti udang atau ikan.

7. Turki

Meskipun sebagian besar wilayah Turki terletak di Asia, sebagian kecil dari wilayahnya juga terletak di Eropa. Di Turki, tradisi “Iftar Sofrası” sangat populer. Ini adalah makanan berbuka puasa yang disantap bersama-sama di atas alas makan yang luas, seringkali diatur di luar ruangan di jalanan atau taman.

Iftar Sofrasi lebih dari sekedar makanan pembuka;  ia adalah waktu untuk refleksi spiritual, rasa syukur, dan ikatan komunal.  Secara tradisional, puasa berbuka dengan beberapa teguk air dan kurma, mengikuti teladan Nabi Muhammad.  Setelah asupan awal ini, peserta melaksanakan salat Maghrib sebelum duduk menikmati hidangan utama.

8. Inggris

Di Inggris, terdapat tradisi “Ramadan Tent Project”, di mana masyarakat Muslim dan non-Muslim berkumpul untuk berbuka puasa bersama di tenda-tenda yang disediakan oleh organisasi sukarela di berbagai kota.

“Ramadhan Tent Project” adalah proyek inisiatif yang bertujuan untuk menyediakan tempat berbuka puasa (ifthar) kepada masyarakat yang membutuhkan selama bulan Ramadan. 

Tujuan utama dari Ramadhan Tent Project adalah untuk membantu masyarakat yang kurang beruntung atau yang tidak mampu untuk berbuka puasa dengan layanan yang layak dan bermartabat. Proyek ini juga bertujuan untuk mempromosikan semangat kebersamaan, solidaritas, dan kebaikan sosial selama bulan Ramadan.

Ramadhan Tent Project biasanya dijalankan oleh organisasi amal, yayasan, lembaga agama, atau kelompok sukarelawan. Mereka memasang tenda atau tempat duduk di lokasi yang strategis, seperti di sekitar masjid, tempat umum, atau daerah yang padat penduduk. Makanan dan minuman untuk berbuka puasa biasanya disiapkan dan disajikan secara gratis kepada para peserta.

Selain menyediakan makanan dan minuman, Ramadhan Tent Project juga dapat menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial, seperti pembagian paket sembako, penyuluhan kesehatan, pengumpulan dana untuk amal, atau pertunjukan seni dan budaya. Tujuannya adalah untuk memberikan manfaat tambahan kepada masyarakat yang berkumpul untuk berbuka puasa.

Ramadhan Tent Project memiliki dampak positif yang signifikan bagi masyarakat yang dilayani. Memperkuat hubungan sosial, mengurangi kesenjangan sosial, dan meningkatkan kesadaran akan isu-isu kemanusiaan dan keadilan sosial.

9. Amerika Serikat

Di Amerika Serikat, terdapat tradisi “Iftar in the Streets” di beberapa kota besar seperti New York City, Chicago, dan Los Angeles. Acara ini diorganisir oleh komunitas Muslim dan non-Muslim yang bertujuan untuk memperkenalkan masyarakat umum tentang Bulan Ramadhan dengan mengadakan berbuka puasa bersama di jalanan atau tempat-tempat umum.

10. Kanada

Di Kanada, terdapat tradisi “Open Iftar” di beberapa kota besar seperti Toronto dan Vancouver. Acara ini mirip dengan “Iftar in the Streets” di Amerika Serikat, di mana masyarakat Muslim dan non-Muslim berkumpul untuk berbuka puasa bersama dan mempererat hubungan antar-komunitas.

Tak jarang, antara anggota komunitas muslim saling berbagi penganan dan bingkisan makanan. Sementara di masjid tertua di Kanada orang-orang berkumpul sebagai sukarelawan untuk berbagi makanan dan pakaian gratis bagi mereka yang membutuhkan. Mereka melakukan kegiatan ini selama sebulan penuh pada bulan Ramadhan.

Summary

Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa. Tidak hanya mendorong  untuk lebih memperkuat keterhubungan kita kepada Sang Maha Kuasa. Ia juga mengetuk hati dan menyentuh sisi kemanusiaan kita untuk menjadi lebih belas kasih kepada sesama dengan berbagi.

Uniknya bulan yang penuh dengan kegiatan religius ini dirayakan juga dengan semangat kegembiraan dan semarak. Melalui tarian dan lagu, dekorasi juga 1001 penganan-penganan yang menerbitkan selera, mulai dari kudapan manis hingga masakan gurih berempah.

Sungguh sebuah perayaan yang menakjubkan!

At IELC, we teach English the right way 

Our goal is to get you speaking in English with fluency and confidence as fast as possible. We want to give you the skills you need to fulfil your potential!

Our experienced teachers will guide you along every step of the learning process to ensure that you are not wasting your time, money, and energy on useless language exercises & wrong methods.

Our courses

With our modern campus and technology, we are equipped to provide the best possible courses for children, teens, and adults, including:

Online courses for kids

Online courses for teens

Online courses for adults

On campus courses for kids

On campus courses for teens 

On campus courses for adults

Online and on campus IELTS courses

Online and on campus TOEFL PBT courses

Online and on campus TOEFL iBT courses

We offer our classes in group classes or private classes.

No matter what your goals are, our team will help you achieve these goals by providing you with Indonesia’s best English courses!

Talk to our team today to get your FREE consultation and take your first step towards success.

Sincerely,

IELC Academic Director