IELC-Teen-Student-Study-with-book

Hai, Learners!

Yakin banget kalian yang ngebuka artikel ini pengen sukses dalam proses belajar.

Dan kalau boleh menebak nih, kalian menghabiskan waktu berjam-jam, lelah membaca berbagai jenis buku, mencatat sedemikian panjang dan detail belom lagi mantengin layar laptop sampai mata berkunang-kunang. Tapi kok rasanya kayak lari di atas treadmill aja yak, gak nyampe-nyampe gitu… tidak terlihat hasilnya.

Well, tenang aja, itu wajar dan nggak aneh sama sekali! 

‘More hours equals better results’ sebenarnya lebih ke mitos belaka, gaes. Ada satu rahasia yang kalian perlu tahu: ini bukan soal kerja lebih keras, tapi soal kerja lebih pintar!

Untuk itu hari ini, kita akan bareng-bareng ngobrolin masalah ini! Kita bakal ngelupain beberapa kebiasaan belajar yang klise dan gak terlalu bermanfaat. Berganti dengan metode baru yang menurut penelitian terbukti lebih efisien. Gimana, penasaran? Pastinya dong!
Kalau gitu langsung kita mulai aja, yuk!

1. Menentukan tujuan yang spesifik

Pasti kalian sudah mendengar saran ini berulang kali, tapi mau tanya nih, udah pernah dicoba belum?

Kalian tahu tidak, ada efek psikologis yang menarik banget yang namanya tuh ‘Zeigarnik Effect’? Nama itu diambil dari penemunya, seorang psikolog Rusia bernama Bluma Zeigarnik. Dalam penelitiannya pada awal abad ke-20, dia menemukan bahwa orang lebih ingat tugas yang belum selesai atau terputus daripada tugas yang sudah selesai. Intinya, otak kita punya kecenderungan alami buat menyelesaikan apa yang sudah kita mulai dan mencapai tujuan yang sudah kita tetapkan.

Jadi semisal kalian punya tujuan spesifik, seperti ‘aku bakal pahami dan ringkas bab ini dalam dua jam’, artinya kalian telah memberi target yang jelas buat otak. Kalian sedang memprogram otak kalian untuk fokus ke tujuan itu, dan percaya deh, otak jago banget mencapai tujuan asalkan tujuan tersebut ditargetkan dengan jelas!

Sekarang jangan belajar dengan asal bolak-balik halaman dengan bingung, sudah waktunya kalian ahli dalam setiap topik di materi yang sedang kalian pelajari!
Ingat, kuncinya di sini adalah kejelasan. ‘Belajar dua jam’ bukanlah tujuan. ‘Pahami Bab 3’ itu tujuan. Kelihatan kan bedanya?

2. Manfaatkan kekuatan sesi belajar singkat!

Tapi tunggu dulu, mungkin kalian berpikir, ‘Bukankah sebaiknya aku menghabiskan waktu sebanyak mungkin untuk belajar?’

Nyatanya nggak demikian, learners. Selain bikin capek, itu juga bukan metode yang paling efektif. Saatnya kalian berkenalan  dengan teknik belajar  yang bikin perubahan besar – the Pomodoro Technique!

Dikembangkan pada akhir tahun 80-an oleh Francesco Cirillo, Teknik Pomodoro bekerja dengan memecah waktu belajarmu menjadi beberapa bagian dengan jeda istirahat singkat. Teknik ini menganjurkanmu untuk bekerja selama 25 menit lalu istirahat 5 menit. Setiap istirahat keempat lebih lama, biasanya sekitar 15 sampai 30 menit.

Ada penjelasan ilmiah di balik ini, lho! Penelitian menunjukkan bahwa otak kita punya batasan waktu perhatian dan menangkap informasi. Saat kita mencoba melebihi batas ini, kemampuan kita untuk mengingat informasi menurun secara signifikan. Namun, dengan memecah waktu belajar menjadi sesi-sesi yang terfokus, kita bisa mengoptimalkan pembelajaran kita serta melawan kelelahan dan distraksi.
Jadi, lain kali kalian hendak memulai sesi belajar, cobain deh Teknik Pomodoro! Mungkin kalian bakal menemukan bahwa ternyata kalian bisa belajar lebih banyak, dalam waktu yang lebih singkat!

3. Punya tempat belajar khusus

Bayangin deh, setiap kali kalian duduk di kafe favorit , barista langsung siapin pesanan rutin kalian. Seolah-olah keberadaan kalian aja udah ngasih sinyal ‘waktunya kopi!’ ke semua orang di sekitar. Nah, gimana kalo otak kalian juga dapet sinyal yang sama buat ‘waktunya belajar!’ setiap kali kamu duduk di tempat tertentu?

Itulah inti dari punya tempat belajar khusus. Punya lokasi yang spesifik buat belajar terbukti bisa meningkatkan fokus dan retensi informasi. Penelitian oleh Robert Bjork, profesor psikologi di UCLA, menunjukkan bahwa petunjuk lingkungan memainkan peran besar dalam proses kognitif, termasuk memori dan pembelajaran.

Jadi, bikin kesepakatan sama diri sendiri, ya. Pilih tempat di rumah, perpustakaan  atau bahkan kafe yang tenang dan jadikan itu tempat belajar resmi kalian. Tempat ini sebaiknya minim gangguan dan digunakan hanya (atau kebanyakan) buat belajar. Lama-kelamaan, otak kalian bakal mengaitkan tempat ini dengan pembelajaran yang fokus, jadi kalian lebih mudah buat beralih ke state untuk belajar.

Oh ya, tempat tidur bukan tempat yang ideal buat belajar (maaf ya!). Meskipun nyaman, penelitian menunjukkan bahwa bekerja atau belajar di tempat tidur bisa mengganggu kualitas tidur. Dan karena tidur yang cukup penting buat konsolidasi memori, ini jelas nggak disarankan!

Temuin tempat spesial kalian, “tandai” sebagai tempat belajar kalian dan lihat gimana sesi belajar kalian jadi lebih produktif!

4. Gunakan flashcards

Jujur aja, kita semua pasti punya konsep atau terminologi yang susah banget masuk ke otak kita, meskipun udah diulang-ulang berkali-kali. Nah, di sinilah keunikan peran flashcards!

Menurut penelitian tahun 2018 yang dipimpin oleh Dr. Jeffrey Karpicke dari Universitas Purdue, penggunaan flashcards bisa meningkatkan retensi dan pemanggilan memori yang efisien melalui strategi kognitif yang disebut ‘active recall’. Proses ini mendorong otakmu untuk secara aktif merekonstruksi pengetahuan tentang suatu topik, bukan hanya secara pasif membaca informasi. Akibatnya, pembelajaran jadi lebih melekat.

Jadi, mari kita pecahin ini. Flashcards sebenarnya adalah potongan informasi yang kecil atau cenderung singkat. Di satu sisi, ada pertanyaan atau petunjuk, dan di sisi lain, ada jawaban yang sesuai. Ketika kalian mengingat jawabannya, itu memperkuat jalur saraf yang menghubungkan petunjuk dengan respon, jadi akan lebih mudah diingat di masa mendatang.

Ini nih cara memaksimalkan penggunaan flashcards. Di satu sisi kartu, tulis kata kunci atau pertanyaan. Di sisi lain, tulis definisi atau jawabannya. Lewati setumpuk kartu dan setiap kali kalian  bisa menjawab dengan benar, letakkan kartunya di tumpukan terpisah. Lanjutkan mengerjakan kartu yang salah sampai semua kartu berada di tumpukan ‘benar’.
Dan, di sini ada trik seru –kalian juga bisa menggunakan flashcards untuk memecah ide kompleks menjadi lebih sederhana. Siapa bilang flashcards cuma bisa untuk menghafal rumus atau kosakata?

5. Ajarkan kembali apa yang sudah dipelajari

Pernah dengar tentang Richard Feynman nggak, nih?

Dia seorang fisikawan terkenal, penerima Nobel, dan… guru yang luar biasa! Feynman bisa menjelaskan konsep yang paling kompleks dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh siapa pun. Kemampuannya ini menciptakan sebuah metode belajar yang dikenal dengan sebutan ‘Feynman Technique’.

Prinsip di balik ‘Feynman Technique’ ini simpel sekali, jika kalian ingin memahami sesuatu secara mendalam, coba ajarkan kepada orang lain. Gampang, tapi luar biasa efektif!

Ketika kita berpikir bahwa kita harus mengajarkan materi itu kepada orang lain, kita memproses informasi tersebut dengan lebih mendalam, mencari poin-poin kunci, dan mengorganisasikannya secara terstruktur. Semua langkah ini berkontribusi pada pemahaman dan pemanggilan memori yang lebih baik!

Jadi, ajaklah anggota keluarga, teman atau bahkan hewan peliharaanmu  dan mulailah menjelaskan konsep-konsep yang baru saja kalian pelajari! Kalian nggak perlu menganggap ini seperti kuliah, cukup anggap aja sebagai percakapan biasa! Bebas menggunakan kata-kata analogi, dan contoh-contoh kalian sendiri.

Ingat, jika kalian nggak bisa menjelaskan dengan sederhana, berarti kalian belum memahaminya dengan baik. Atau setidaknya, itu  yang akan dikatakan oleh Feynman!

Jadi, ambil inspirasi dari Feynman dan mulai mengajar untuk belajar!

6. Pilih playlist musik belajarmu dengan seksama!

Hai, music lovers! Tahukah kalian bahwa playlist kesayangan kalian  bisa menjadi senjata rahasia untuk sesi belajar?

Iya, kalian nggak salah dengar! Tapi perlu diingat – bukan sembarang musik. Kita  bicara tentang playlist belajar yang terbaik!

Penelitian dari Universitas Stanford menunjukkan bahwa musik dengan tempo yang lambat, seperti musik klasik, dapat meningkatkan konsentrasi dan fokus saat belajar. Mengapa? Jenis musik ini bisa menciptakan keadaan relaksasi pikiran, yang memungkinkan penyerapan informasi yang lebih baik. Jadi, saat belajar nanti, pertimbangkan untuk menambahkan beberapa karya Mozart atau Beethoven ke playlist kalian, ya.

Tapi jangan khawatir jika musik klasik bukan selera kamu. Genre lain juga bisa efektif selama memiliki kualitas yang sama – tenang, stabil, dan lebih baik jika instrumental. Jadi, jazz, musik ambient, atau bahkan alunan lo-fi bisa menjadi teman dalam perjalanan belajar ini!

Namun, perlu diingat – hindari lagu-lagu hits favorit kalian! Otak kita punya cara lucu untuk memprioritaskan kesenangan daripada pekerjaan dan kalian mungkin malah nyanyi-nyanyi sendiri daripada fokus pada tugas yang sedang dihadapi!

Juga, lagu dengan lirik bisa mengganggu pemrosesan bahasa oleh otak, yang membuat belajar bahasa bisa menjadi sulit.

Pada akhirnya, apa yang paling efektif bisa bervariasi pada setiap individu. Jangan ragu untuk mencoba genre musik yang berbeda dan temukan harmoni yang sempurna untuk playlist belajarmu!

7. No Phone

Yakin banget kebanyakan dari kalian bahkan nggak bisa mengingat waktu tanpa gadget kecil yang begitu berguna dan begitu membuat candu yang kita sebut smartphone. Bisa dimengerti, sih. Apa-apa bisa kita lakukan dari smartphone, mulai dari berkirim pesan, main game, nonton video, shopping dan lain-lain. Tapi ya itulah masalahnya, smartphone jadi terlalu mendistraksi! 

Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of the Association for Consumer Research, kehadiran smartphone, bahkan saat nggak digunakan, dapat mengurangi kapasitas kognitifmu. Ya, kemampuan kalian untuk berkonsentrasi dan memahami informasi baru menjadi terganggu hanya karena keberadaan ponsel!

Dan jika itu belum cukup, bayangkan semua waktu di mana sesi belajar kalian terganggu oleh notifikasi. Setiap suara, getaran, atau kilatan layar ponsel adalah ancaman bagi fokus kalian. Dan setiap kali kalian menanggapinya, otak kalian harus berusaha menyesuaikan kembali untuk fokus pada materi belajar.

Lalu, apa solusinya? Simpel. “Buang” ponsel kalian dari ruangan. Kalian mungkin akan merasa sedikit cemas pada awalnya. Itu hanya efek awal kok, hal yang wajar.

Pikirkan waktu tanpa ponsel ini seperti kencan dengan dengan sebuah buku. Bukankah kalian nggak akan terus-menerus memeriksa ponsel di tengah-tengah kencan? Jadi, kenapa nggak mulai mencoba menunjukkan rasa hormat yang sama pada waktu belajarmu?

8. Lakukan practice testing  dan active recall

Ternyata, hanya dengan membaca buku teks atau mengulang catatan kuliah berkali-kali bukanlah cara yang paling efektif untuk belajar. Mengejutkan, bukan?

Yuk kenalan dengan yang namanya ‘practice testing’ dan ‘active recall’ – inilah kunci sebenarnya untuk menguasai setiap mata pelajaran!

Pertama, practice testing. Konsep ini cukup jelas: melibatkan pengujian diri sendiri atas materi yang telah dipelajari. Ini bisa dilakukan melalui flashcards, kuis, atau ujian simulasi. Penelitian menunjukkan bahwa practice testing meningkatkan retensi jangka panjang dan lebih efektif daripada sekadar mengulang catatan.

Kelebihan dari practice testing adalah kalian dapat mengarsir kekuatan dan kelemahan kalian di materi tersebut sehingga kalian tahu di mana kalian harus fokus dan meluangkan lebih banyak waktu.. Lalu, kalian bisa menyesuaikan rencana belajar sesuai dengan hal tersebut. Seperti memiliki tutor pribadi!

Selanjutnya, mari bicara tentang active recall. Ini melibatkan upaya aktif untuk mengingat informasi dari ingatan, tanpa melihat catatan atau buku teks. Misalnya, setelah membaca satu bab, tutup buku kalian dan tulislah semua yang bisa kalian ingat tentang topik tersebut. Memang tidak mudah, tapi sangat efektif.

Studi yang dipimpin oleh Profesor Jeffrey Karpicke dari Universitas Purdue menemukan bahwa mahasiswa yang menggunakan active recall memiliki daya ingat jangka panjang yang jauh lebih baik atas materi yang dipelajari. Mereka masih bisa mengingat 80% materi setelah satu bulan, dibandingkan dengan hanya 36% bagi mahasiswa yang tidak menggunakan active recall. Luar biasa, bukan?
Secara singkat, dengan mengintegrasikan practice testing dan active recall ke dalam rutinitas belajar, kalian  tidak hanya menghafal informasi, tetapi juga memahaminya dan pemahaman ini akan menjadi pengetahuan jangka panjang bagi ingatan kalian.

Summary

Sekarang waktunya bagi kalian untuk menerapkan teknik-teknik ini dalam praktik. Mulailah dengan hal-hal kecil, tetap konsisten, dan jangan terlalu keras pada dirimu sendiri. Yang paling penting adalah terus berkembang dan menjadi lebih baik dari hari sebelumnya. Setiap langkah kecil memiliki arti.

Jadi, mulailah, tetapkan tujuan-tujuan spesifik, kuasai seni pengelolaan waktu, tentukan tempat belajar, gunakan flashcards, jelaskan konsep kepada orang lain, pilih dengan seksama playlist belajarmu, ucapkan sementara selamat tinggal pada ponsel dan terapkan practice test juga active recall.

Ingat, perjalanan setiap orang unik, dan tidak ada pendekatan yang sesuai untuk semua orang. Temukan apa yang terbaik bagi kalian, berpegang teguh padanya, perbaiki setiap kekurangan dan kalian akan  berada di jalan menuju kesuksesan!

Ingin berbahasa Inggris dengan lancar?

Kebanyakan orang di Indonesia malu bicara Bahasa Inggris di depan publik. Mereka takut salah dan tidak percaya diri saat harus bicara dalam Bahasa Inggris. 

Ini akibat dari pengajaran Bahasa Inggris yang salah!

Mereka tidak hanya kehilangan waktu dan uang, lebih parah lagi mereka mendapat dasar Bahasa yang salah yang susah diperbaiki. Akhirnya, mereka menjadi bosan dan kehilangan percaya diri. 

Ini adalah kesalahan yang fatal!

Kursus Bahasa Inggris #1 di Indonesia

Di IELC, kami mengajarkan Bahasa Inggris dengan cara yang benar supaya kamu dapat cepat berbicara dengan percaya diri dan lancar. Inilah keahlian yang kamu butuhkan untuk untuk memaksimalkan potensi dan meraih impian di masa depan.

Di lingkungan belajar modern kami, kamu akan merasa nyaman dan bebas untuk mengekspresikan diri. 

Jangan khawatir, guru kami akan membimbingmu di setiap langkah proses pembelajaran untuk memastikan kamu mendapat hasil pembelajaran yang terbaik. 

IELC adalah Kampus Bahasa Inggris #1 di Indonesia. Kami menyediakan kursus Bahasa Inggris untuk anak, remaja, dan dewasa sebagai berikut:

Baik secara online maupun on campus, kami akan memberimu keahlian yang kamu butuhkan di masa depan. Hubungi kami hari ini dan ambil langkah pertama untuk menjadi lancar dan percaya diri.

Salam,

IELC Academic Director