Eid Mubarak Group photo

Idul Adha merupakan salah satu hari raya Islam paling penting yang dirayakan oleh jutaan orang di seluruh dunia. Inti perayaannya adalah memperingati kesediaan Nabi Ibrahim (Abraham) untuk mengorbankan putranya sebagai bentuk ketaatan kepada Tuhan. Meskipun begitu, cara perayaannya sangat bervariasi di setiap budaya.

Apa yang membuat Idul Adha begitu istimewa di berbagai belahan dunia? Bagaimana berbagai komunitas menyertakan adat dan tradisi unik mereka ke dalam perayaan sakral ini?

Dalam artikel ini, kami akan membawa kalian menjelajahi berbagai tradisi Idul Adha yang khas dan mengharukan dari berbagai benua. Mulai dari kuliner yang unik hingga ritual yang menarik, kalian akan melihat betapa beragamnya namun bersatunya dunia Muslim dalam merayakan Idul Adha.

Siap terpesona oleh kekayaan dan keragaman tradisi Idul Adha di seluruh dunia? Mari kita selami bersama!

1. Turki

Source : https://www.aa.com.tr/en/turkey/turkey-celebrates-muslim-holiday-eid-al-adha/1928101

Di Turki, Idul Adha dikenal sebagai Kurban Bayram, sebuah perayaan yang sarat makna budaya dan agama. Perayaan ini dimulai dengan salat berjamaah di masjid, di mana masyarakat berkumpul untuk menandai awal momen yang penuh berkah ini. Tradisi unik di Turki termasuk mengunjungi makam untuk menghormati kerabat yang telah meninggal, mencerminkan pentingnya keluarga dan peringatan selama festival.

Salah satu praktik utama adalah tindakan pengorbanan, yang melambangkan pengabdian Nabi Ibrahim. Keluarga membeli hewan, biasanya domba atau sapi, untuk dikorbankan. Dagingnya kemudian dibagi menjadi tiga bagian: satu untuk keluarga, satu untuk kerabat dan teman, dan satu lagi untuk mereka yang membutuhkan. Tindakan berbagi ini menonjolkan semangat kemurahan hati dan kebersamaan yang menjadi ciri khas Kurban Bayram.

Kegembiraan perayaan meluas ke rumah-rumah, di mana keluarga berkumpul untuk menikmati hidangan lezat yang menampilkan masakan tradisional Turki dan manisan. Baklava, makanan penutup favorit, sering kali menghiasi meja makan. Anak-anak sangat menantikan hari raya ini, karena mereka menerima hadiah dan pakaian baru, menambah keseruan perayaan.

Di Turki, Kurban Bayram bukan hanya sekedar perayaan keagamaan tetapi juga acara budaya yang dinamis yang memperkuat ikatan keluarga dan menumbuhkan rasa kebersamaan.

2. Nigeria 

Source : https://medium.com/world-food-programme-insight/nigeria-we-have-never-experienced-a-year-like-this-19a2bafcad37

Di Nigeria, Idul Adha dikenal secara lokal sebagai Ileya, sebuah perayaan yang penuh semangat dan makna religius mendalam. Festival ini dimulai dengan salat di masjid dan lapangan terbuka, di mana umat Islam berkumpul untuk mengucapkan syukur dan memohon berkah. Sebagai bagian dari tradisi, keluarga melakukan pengorbanan, biasanya berupa domba jantan, yang mencerminkan semangat pengabdian dan ketaatan Nabi Ibrahim.

Salah satu daya tarik utama Ileya adalah pesta meriah yang menyatukan keluarga dan komunitas. Hidangan tradisional Nigeria menjadi pusat perhatian, dengan nasi jollof, makanan pokok favorit, dan suya, sate daging pedas, yang menggugah selera. Rebusan yang kaya rasa dan beraroma serta hidangan lokal lainnya menambah kemeriahan perayaan, menjadikan makanan tersebut sebagai pesta kuliner tersendiri.

Kunjungan keluarga merupakan bagian penting dari perayaan Ileya. Kerabat dan teman berkumpul, bertukar hadiah dan ucapan selamat, memperkuat ikatan sosial dan semangat kebersamaan. Suasana gembira sangat terasa, dengan tawa, musik, dan aroma makanan lezat yang memenuhi udara.

3. Bangladesh 

Source : https://www.dhakatribune.com/bangladesh/nation/309550/largest-eid-congregation-in-bangladesh-held-at

Di Bangladesh, Idul Adha, yang dikenal sebagai Idul Fitri Kurban, adalah hari raya yang dirayakan dengan perpaduan ketaatan agama dan tradisi budaya. Perayaan dimulai dengan salat di masjid, tempat masyarakat berkumpul untuk mencari berkah dan mengucap syukur.

Ritual pengorbanan hewan, yang dikenal sebagai Qurban, merupakan aspek sentral dari festival ini. Keluarga membeli kambing, sapi, atau hewan ternak lainnya untuk dikorbankan, memperingati kesediaan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya dalam ketaatan kepada Tuhan. Daging hasil kurban dibagi menjadi tiga bagian: satu untuk keluarga, satu untuk teman dan kerabat, dan satu lagi untuk orang miskin dan membutuhkan, yang mencerminkan semangat amal dan kasih sayang.

Makanan memainkan peran penting dalam perayaan. Hidangan spesial seperti tehari, nasi berbumbu beraroma daging, dan biryani, hidangan nasi harum berlapis daging dan rempah-rempah, disiapkan dengan penuh kasih sayang dan dibagikan kepada keluarga dan teman. Kuliner yang lezat ini menambah semarak perayaan.

Mengenakan baju baru adalah tradisi favorit lainnya saat Idul Fitri Kurban. Orang-orang mengenakan pakaian terbaik mereka dan mengunjungi kerabat dan teman, bertukar salam dan harapan baik. Kunjungan ini memperkuat ikatan kekeluargaan dan menumbuhkan rasa kebersamaan.

4. Indonesia 

Source : https://jateng.tribunnews.com/2019/08/09/bacaan-takbir-idul-adha-1440-h-lengkap-dengan-artinya#google_vignette

Di Indonesia, Idul Adha adalah perayaan yang penuh semangat dan memperkaya spiritual, berakar kuat pada tradisi komunal dan amal. Salah satu amalan paling khas dan menggema adalah Takbiran, yaitu nyanyian “Takbir” secara berjamaah pada malam Idul Fitri. Suara “Allahu Akbar” yang ritmis dan merdu memenuhi udara saat komunitas berkumpul di masjid, jalan, dan rumah, menciptakan suasana kesatuan dan antisipasi spiritual.

Hari berikutnya dimulai dengan salat Idul Fitri khusus di masjid dan lapangan terbuka, tempat jamaah berkumpul untuk menandai dimulainya hari suci ini. Tradisi utama Idul Adha adalah ritual pengorbanan hewan, melambangkan kesediaan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya sebagai bentuk ketaatan kepada Tuhan. Keluarga dan masyarakat mengumpulkan sumber daya untuk membeli hewan ternak, seperti kambing dan sapi, untuk pengorbanan. Daging tersebut kemudian dibagi menjadi beberapa bagian untuk dibagikan kepada keluarga, teman, dan terutama mereka yang kurang mampu, mencerminkan semangat kemurahan hati dan kasih sayang.

Pengabdian masyarakat dan kegiatan amal merupakan bagian integral dari perayaan Idul Adha di Indonesia. Banyak masyarakat berpartisipasi dalam berbagai bentuk pelayanan sosial, seperti membagikan makanan, memberikan bantuan keuangan kepada yang membutuhkan, dan mengatur makan bersama. Tindakan kebaikan ini memperkuat nilai-nilai solidaritas dan kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu, yang merupakan inti dari semangat Idul Adha.

5. Maroko

Source: www.marrakech-desert-trips.com

Di Maroko, Idul Adha adalah hari raya yang sangat penting dan meriah, ditandai dengan perpaduan ketaatan beragama dan adat istiadat budaya. Hari itu dimulai dengan salat Idul Fitri khusus yang diadakan di masjid dan ruang terbuka, di mana masyarakat berkumpul untuk mencari berkah dan mengucap syukur. Doa-doa ini memberikan nuansa khidmat, menyatukan orang-orang dalam pengalaman spiritual bersama.

Salah satu tradisi unik di Maroko adalah pembersihan menyeluruh dan dekorasi rumah sebagai persiapan perayaan. Keluarga memastikan rumah mereka bersih dan dihiasi indah, melambangkan awal yang baru dan menyambut berkah. Tradisi ini meningkatkan suasana pesta dan menambah sentuhan pribadi pada perayaan.

Ritual pengorbanan hewan, memperingati keimanan Nabi Ibrahim, merupakan aspek sentral dari Idul Fitri. Keluarga biasanya mengorbankan domba, kambing, atau sapi, dan dagingnya dibagi untuk keluarga, teman, dan mereka yang membutuhkan. Tindakan berbagi ini mencerminkan nilai-nilai kemurahan hati dan kebersamaan, yang merupakan inti dari festival ini.

Perayaan juga mencakup menyiapkan dan menikmati hidangan tradisional Maroko, mempertemukan keluarga dan teman untuk berbagi kegembiraan. Hidangan khas seperti mechoui (domba panggang) dan berbagai tagine sering kali menjadi bagian dari jamuan makan, menyoroti warisan kuliner Maroko yang kaya.

Summary 

Dari jalan-jalan yang ramai di Istanbul hingga lingkungan yang ramai di Lagos, desa-desa yang tenang di Bangladesh hingga komunitas-komunitas yang hidup di Indonesia, dan rumah-rumah yang dihias dengan indah di Maroko, Idul Adha dirayakan dengan tradisi-tradisi unik yang mencerminkan kekayaan permadani budaya masyarakat.  dunia Islam.

Meskipun adat istiadat dan praktiknya mungkin berbeda, esensi Idul Adha tetap sama di mana pun: waktu untuk refleksi spiritual, tindakan kemurahan hati, dan penguatan ikatan kekeluargaan dan komunal.  Setiap tradisi, baik itu nyanyian Takbiran yang berirama di Indonesia atau perayaan besar di Nigeria, menonjolkan nilai-nilai universal yaitu iman, kasih sayang, dan kebersamaan.

Saat kita menjelajahi beragam tradisi ini, kita diingatkan akan benang merah yang menyatukan kita semua—tidak peduli dari mana kita berasal.  Idul Adha lebih dari sekedar hari raya keagamaan;  ini adalah perayaan kemanusiaan bersama dan semangat memberi yang abadi.

Semoga kisah-kisah tradisi Idul Adha yang unik ini menginspirasi kita untuk menghargai keindahan keragaman budaya dan kesatuan mendalam yang dipupuk oleh festival suci ini di seluruh dunia.  Selamat Hari Raya Adha untuk semuanya!