Wawancara kerja via Zoom? Hindari 10 hal ini!
Halo semua!
Apakah di antara kalian ada yang hendak menjalani sesi interview melalui Zoom?
Well, di era globalisasi dan segalanya berupa digital ini, sepertinya sesi interview melalui Zoom sudah biasa banget ya.
Peluang kerja lebih banyak, kalian sangat mungkin memperoleh kesempatan dari perusahaan di luar kota atau malah luar negara. Interview bahkan pekerjaan bisa diselesaikan di rumah bahkan di mana pun kalian berada.
Menyenangkan ya?!
Eitts, tapi kalian tetap kudu concern pada persiapan sesi interview kalian ya, kendati dilakukan melalui Zoom. Jangan sampai karena terlihat gampang, lalu dipandang sebelah mata, dan tanpa sengaja kalian melanggar etika berinteraksi dan berkomunikasi virtual. Lalu hilang deh kesempatan mendapatkan pekerjaan impian!
Sayang sekali kan…
Nah, untuk mengantisipasi hal-hal semacam tersebut terjadi, yuk telusuri artikel ini sampai selesai. Cari tahu 10 hal yang harus kalian hindari dalam sesi wawancara kerja melalui zoom!
Tadaaa…
1. Memiliki koneksi internet yang buruk
Hmmm, ini poin yang serius ya. Kalian sebaiknya sedikit berinvestasi biaya dan tenaga untuk memastikan kalian benar-benar berada dalam jalur internet yang aman dan lancar pada hari H. Tidak ada perusahaan yang akan terkesan dengan sesi wawancara yang tiba-tiba terputus karena kuota internet habis. Atau suara yang tersendat putus-putus saat wawancara berlangsung.
Kalian juga perlu memeriksa dan menyiapkan hal-hal teknis lainnya seperti fungsi kamera pada komputer, headset atau microphone yang hendak kalian gunakan. Periksa dan tes semua alat setidaknya sehari sebelumnya. Dan lakukan lagi satu jam sebelum interview dimulai, untuk memastikan.
2. Mengenakan kaos yang kalian pakai untuk tidur malam sebelumnya
Well, pernah mendengar istilah “shlumpadinka”?
Itu adalah julukan bagi orang-orang yang cara berpakaiannya slebor. Kalau selama ini kalian terbiasa bergaya shlumpadinka, please untuk sesi interview ini lakukan sedikit penyesuaian.
Berpakaian yang rapi dan sopan adalah bahasa nonverbal yang kalian sampaikan pada pihak perusahaan. Bahwa kalian menghormati, menghargai dan berterimakasih untuk kesempatan yang telah mereka berikan.
Ya, kalau pun tetap ingin nekat ber-shlumpadinka, setidaknya pinggang ke bawah saja ya. Mengenakan celana piyama, short pants, ya bolehlah, sepanjang tidak terlihat di layar monitor. Lebih baik sih rapi keseluruhan ya, supaya mood kalian juga terjaga.
Sedikit make-up dan tatanan rambut natural untuk membuat penampilan lebih segar dan cerah, sangat dianjurkan!
3. Memilih tempat yang bising dan banyak gangguan
Memilih kafe yang ramai dan berisik meski kecepatan internetnya setara kecepatan cahaya… tetap big no ya gaes.
Paling baik sih, kalian mengunci diri di kamar atau ruangan yang tenang dan tidak terganggu oleh seliweran siapa pun. Termasuk pasangan, anak, ortu, sodara bahkan pet kesayanganmu!
Informasikan kepada penghuni rumah untuk tidak membuat keributan, bersuara kencang atau menggedor pintu ruangan yang kalian kunci dari dalam. Percayalah, suasana yang tenang akan sangat membantu kalian berkonsentrasi dan mengurangi kegugupan.
4. Memulai sesi dengan terlambat
Oh Nooo…
Tepat waktu adalah kunci!
Join link zoom yang sudah diberikan dengan lebih awal sungguh akan memberikan banyak keuntungan yang signifikan bagi kalian. Kalian punya sedikit waktu lebih untuk menenangkan diri dan mengumpulkan kepercayaan diri. Dan yang paling penting, kalian menunjukkan pada perekrut that you’re serious, reliable, and oh-so-punctual!
5. Latar belakang ruangan yang berantakan
Tumpukan pakaian kering yang belum dilipat, kasur tempat tidur yang berantakan, atau tumpukan buku-buku dengan kaus kaki yang hilang pasangannya sebagai latar belakang, adalah… hiuuuh!
Carilah spot di mana kalian akan duduk dengan latar belakang yang rapih atau jika mungkin polos. Latar belakang ruangan yang rapi akan menunjukkan bahwa kalian adalah seseorang dengan kehidupan yang terorganisir.
Latar belakang yang rapi atau polos akan mengurangi distraksi perhatian dari pewawancara. Kalian dan segenap skill yang kalian miliki menjadi pusat perhatian satu-satunya selama sesi interview berlangsung.
6. Jangan multitasking selama wawancara Anda
Tetap fokus pada pewawancara dan percakapan yang tengah berlangsung adalah keharusan. Ini dia alasan-alasannya:
- Respek
Memberikan perhatian penuh kepada pewawancara sama halnya kalian mengirimkan pesan yang jelas bahwa kalian menghargai waktu mereka dan benar-benar tertarik pada kesempatan itu.
- Koneksi
Membangun hubungan baik dengan pewawancara jauh lebih mudah jika kalian aktif terlibat dalam percakapan. Melakukan kontak mata, mengangguk, dan menanggapi pertanyaan mereka dengan tepat akan membantu menciptakan hubungan yang positif.
- Tidak ada detail yang terlewat
Multi tasked selama wawancara meningkatkan risiko kehilangan informasi penting atau tidak sepenuhnya memahami pertanyaan. Dengan hanya berfokus pada wawancara, kalian tentu akan lebih siap untuk menyerap detail penting dan merespons dengan jawaban yang bijaksana dan terinformasi dengan baik.
7. Berbicara terlalu cepat, terlalu lambat, terlalu pelan, terlalu pendek, atau terlalu panjang.
Atur kecepatan bicara kalian. Ini rumusnya:
- Jika kalian berbicara terlalu cepat, kalian akan terdengar gugup.
- Jika kalian berbicara terlalu lambat dan terlalu lembut, kalian akan terdengar tidak percaya diri.
- Jika kalian berbicara terlalu pendek, kalian nampak tidak peduli.
- Jika kalian berbicara terlalu lama, kalian berisiko keluar dari topik.
8. Menggunakan bahasa gaul
Menggunakan gaya bahasa ala anak Jaksel sepertinya masih bisa dimaklumi. Terutama karena memang bahasa Inggris belum sepenuhnya menjadi bahasa aktif di Indonesia, namun di sisi lain bahasa Inggris sudah sangat familiar penggunaannya di keseharian.
Akan lebih baik jika kalian menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan kalimat yang tersusun jelas. Atau jika pewawancara ingin kalian menggunakan bahasa Inggris maka gunakan sepenuhnya dan tunjukkan kecakapan kalian!
9. Jangan cemberut!
Tidak peduli seberapa menyebalkan yang kalian alami sebelum sesi interview tersebut, buang jauh-jauh wajah cemberut dan rupa kesal itu dari monitor.
Ganti dengan senyum dan sorot mata yang antusias. Dan jangan lupakan gestur tubuh ya. Raut wajah dan gesture tubuh adalah bahasa yang sama pentingnya dengan perkataan yang kalian ucapkan.
10. Bertingkah seperti zombie
Terutama jika interview yang akan kalian jalani adalah interview kelompok. Bersikaplah pro aktif, antusias dalam percakapan dan menyenangkan.
Bersikap kaku seperti kanebo kering atau setengah hati akan membuat kalian tampak tidak menginginkan pekerjaan yang ditawarkan. Yah kecuali kalau kalian memang benar-benar tidak berminat, sih.
Tapi kalau tidak berminat, ngapain repot-repot mengirimkan lamaran?
So, kesempatan yang datang, sambut dengan antusias. Ingat keberuntungan adalah kesempatan yang bertemu dengan kesiapan diri. Semangat ya
Ringkasan
Mempersiapkan dengan baik untuk wawancara kerja Zoom penting karena dapat memengaruhi peluang kalian untuk mendapatkan pekerjaan. Kesan pertama yang baik, mengantisipasi kesulitan teknis, komunikasi yang jelas, adalah kuncinya. Menyiapkan diri sebelumnya akan membantu kalian merasa percaya diri dan meningkatkan peluang untuk sukses.
Siap mengembangkan diri kalian sebagai seorang edukator?
Di IELC, kami memberi kalian kesempatan untuk bergabung dengan komunitas guru yang hebat, mengembangkan potensi kalian, dan membentuk masa depan Indonesia dengan mengajar Bahasa Inggris kepada generasi berikut dengan cara yang tepat.
Kalian juga akan mendapatkan akses ke pelatihan yang berkesinambungan, pengembangan diri, dan bisa bertemu dengan rekan kerja tim yang luar biasa dan punya cara pikir yang sama dengan kalian.
Ambil langkah pertama kalian ke dalam lingkungan kerja yang suportif dan fun,, gali potensi kalian, dan nikmati hasilnya di IELC!
Salam,
Anthony McCormick
IELC Managing Director