Indonesian child

Tahu tidak, pertanyaan di atas merupakan salah satu pertanyaan yang paling sering kami dapat dari orang tua siswa kami?

Pertanyaan lain yang juga sering kami dapat juga lumayan mirip: “Anak saya sudah umur x. Apakah kira-kira sudah terlambat untuk mulai belajar Bahasa Inggris sekarang?” 

Terkadang, kami juga mendapat pertanyaan yang kurang lebih sama dari murid dewasa kami, “Saya sudah dewasa. Apa masih mungkin saya bisa menguasai Bahasa Inggris apabila baru mulai belajar sekarang?” 

Jangan khawatir, di artikel kali ini kami akan menjelaskan pendapat dari para ahli tentang pertanyaan-pertanyaan di atas. Kami berharap artikel ini bisa membantu Anda membuat keputusan yang tepat dan terinformasi untuk perjalanan anak Anda dalam belajar bahasa Inggris. 

Lebih awal lebih baik kan?

Well.. iya, tapi juga tidak..

Seiring bertambahnya usia, belajar bahasa baru menjadi semakin sulit. Namun, peneliti masih belum bisa menemukan di titik usia berapa belajar bahasa jadi makin sulit Contohnya, di usia berapa belajar tentang noun-verb agreement menjadi sulit?

Apakah Anda pernah mengamati PAUD atau TK bilingual? 

Atau mungkin anak Anda sekarang sedang belajar di PAUD atau TK bilingual?

Di Indonesia, biasanya PAUD dan TK bilingual ini menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Namun, untuk banyak anak-anak, Bahasa Inggris bukan lagi menjadi bahasa kedua mereka, banyak anak yang berbicara Bahasa Inggris sebagai bahasa ketiga bahkan keempat! Di rumah, mereka diajari Bahasa Indonesia, Jawa, dan Mandarin.

Tapi, anak-anak sepertinya bisa-bisa saja ya menyerap berbagai bahasa ini secara bersamaan! 

Faktanya, ungkap Carmen Rampensand, direktur sebuah PAUD bilingual Bahasa Inggris dan Spanyol di London, “At this age, children don’t learn a language – they acquire it,”. 

Coba bandingkan dengan kelas Bahasa Inggris untuk dewasa. Rasanya cukup logis untuk menyimpulkan bahwa semakin bertambahnya usia, menguasai bahasa baru semakin terdengar tidak mungkin! 

Tapi, benar nggak sih? 

Penelitian terbaru membawa pandangan baru terhadap asumsi ini, menyarankan bahwa meskipun otak yang masih muda lebih dapat dibentuk, orang dewasa memiliki keunggulan unik mereka sendiri. Sebagai contoh, orang dewasa memiliki kemampuan kognitif yang lebih matang untuk memahami struktur bahasa yang kompleks dan pengetahuan yang sudah ada untuk menarik paralel dengan bahasa baru. Kematangan kognitif ini terkadang dapat menyeimbangkan faktor usia, membuat pembelajaran bahasa untuk orang dewasa berbeda, namun tidak selalu lebih sulit.

Banyak orang yang sering kaget saat mengetahui bahwa sebenarnya setiap tahap tumbuh kembang anak punya keuntungannya sendiri untuk anak tersebut waktu belajar bahasa baru. 

Bahkan sejak bayi, kita sudah memiliki kemampuan unik untuk belajar bahasa! 

Saat kita bayi, kita memiliki pendengaran yang tajam. Kita bisa menyerap dan membedakan suara-suara dengan mudah, dan ini bantu kita menerima atau mengakuisisi bahasa dengan lebih mudah. Contohnya, apabila saat bayi kita terbiasa mendengarkan orang tua kita berbicara dalam Bahasa Mandarin dengan pengucapan dan nadanya yang unik, kita akan lebih mudah bisa berbahasa Mandarin ketika kita tumbuh nantinya. 

Saat balita, kita bisa meniru aksen asing dengan sangat cepat dan akurat! 

Dan saat dewasa, kita memiliki fokus dan konsentrasi yang lebih baik dan yang paling penting kita sudah bisa membaca, sehingga kita bisa menambah kosakata bukan hanya dalam bahasa baru tapi juga bahasa kita sendiri lho! 

Apakah ada hasil riset terpercaya soal ini?

Tentu saja!

Tim peneliti dari Universitas Harvard, Massachusetts Institute of Technology, dan Boston College melakukan studi untuk menemukan korelasi dari belajar Bahasa Inggris dan usia. Hingga saat ini, penelitian ini merupakan salah satu penelitian linguistik terbesar dengan lebih dari 600 ribu responden. 

Tim peneliti ini menciptakan sebuah model yang memprediksi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk lancar berbahasa Inggris dan usia berapakah yang paling baik untuk mulai belajar Bahasa Inggris berdasarkan hasil grammar quiz responden dan informasi tentang proses responden belajar Bahasa Inggris. 

Studi ini menemukan bahwa kemampuan untuk menguasai bahasa baru, setidaknya struktur bahasa, mencapai puncaknya sampai usia 18, dan setelah itu grafiknya cenderung menurun dengan cepat. Namun, untuk benar-benar menjadi lancar, sebaiknya anak mulai belajar Bahasa Inggris sebelum memasuki usia 10 tahun. 

Ada 3 alasan mengapa kapasitas kita untuk mempelajari bahasa baru berkurang setelah memasuki usia 18 tahun. Yang pertama, sebagian besar orang mulai kuliah atau bekerja di usia 18 tahun sehingga mereka mungkin akan kehilangan waktu, kesempatan, dan lingkungan yang mendukung untuk belajar bahasa baru. 

Kedua, setelah kita menguasai bahasa ibu kita, dalam hal ini Bahasa Indonesia, aturan Bahasa Indonesia akan mempengaruhi kapasitas kita menyerap aturan bahasa lain yang baru kita pelajari. Contohnya, dalam Bahasa Indonesia, tata katanya adalah kata benda + kata sifat, misalnya rumah baru sedangkan dalam Bahasa Inggris tata katanya adalah kata sifat + kata benda. Rumah baru apabila diterjemahkan ke Bahasa Inggris secara harfiah adalah house new. Tentu ini tidak benar, seharusnya adalah new house. Perbedaan peraturan tata kata ini bisa membuat pelajar yang lebih dewasa bingung dan butuh waktu lebih lama untuk benar-benar memahami konsep bahasa baru. 

Dan yang terakhir, perubahan yang terjadi pada otak saat akhir usia remaja dan awal usia 20-an bisa menghambat proses pembelajaran. 

Beberapa studi juga menemukan bahwa semakin muda usia pelajar, semakin mudah pula untuk belajar dan meniru pengucapan yang tepat. 

Dr. Erika Levy PhD, asisten profesor bidang pengujaran dan patologi bahasa di Universitas Columbia, mengatakan bahwa semakin awal kita mengajarkan bahasa asing terhadap anak kita, semakin baik. Ia berargumen bahwa bayi sangat sadar akan berbagai bentuk pengujaran di sekitar mereka. Di usia 3-5 tahun, anak-anak bisa memahami kata-kata baru di dua bahasa berbeda dengan sangat cepat.

Studi lain dari Universitas Harvard menemukan bahwa kreativitas, kemampuan berpikir kritis, dan kelentukan mental anak-anak akan sangat meningkat jika mereka belajar bahasa baru di usia yang sangat muda, yaitu sebelum masuk sekolah (2-5 tahun). Di tahap inilah pondasi untuk sikap, cara berpikir, dan cara belajar diletakkan. 

Namun, penelitian lain menemukan bahwa sebaiknya anak mulai belajar bahasa asing di usia awal remaja, sekitar usia 10-13 tahun. Peneliti dari studi ini berargumen bahwa di usia ini, anak-anak bisa memahami pelajaran dengan lebih mudah sehingga mereka dapat menyerap bahasa baru dengan lebih cepat. Namum, anak-anak yang baru mulai belajar bahasa baru di usia ini tidak akan menyerap bahasa baru seperti halnya bayi atau toddlers, dan akan lebih sulit dalam meniru pengujaran yang benar dari bahasa baru. 

Proses kognitif dalam pembelajaran bahasa pada berbagai usia

Memahami proses kognitif yang terlibat dalam pembelajaran bahasa memberikan wawasan lebih mendalam tentang mengapa beberapa usia mungkin lebih menguntungkan untuk memahami bahasa. Neurosains kognitif menunjukkan bahwa anak-anak kecil memiliki plastisitas saraf yang lebih besar, memungkinkan otak mereka beradaptasi lebih mudah dengan kompleksitas bahasa baru, terutama dalam pengucapan dan sintaksis. Plastisitas ini berkurang seiring bertambahnya usia, membuat beberapa aspek pembelajaran bahasa, seperti memperoleh aksen mirip penutur asli, lebih sulit bagi pembelajar yang lebih tua.

Namun, pembelajar yang lebih tua memiliki keunggulan dalam keterampilan kognitif yang berkembang, seperti teknik memori yang lebih baik, berpikir analitis, dan kemampuan untuk memahami konsep bahasa yang abstrak. Keterampilan ini memudahkan pembelajaran aturan tata bahasa yang kompleks dan kosakata lebih efisien daripada pembelajar yang lebih muda. Selain itu, orang dewasa dapat secara sadar menerapkan strategi pembelajaran dan mengandalkan pengetahuan bahasa yang sudah dimiliki, membuat mereka efektif dalam mempelajari bahasa baru melalui metode yang lebih terstruktur dan formal.

Menyeimbangkan intuisi pembelajar muda dengan keterampilan analitis orang dewasa

Dalam konteks pembelajaran bahasa, ada keseimbangan antara pemahaman intuitif terhadap bahasa yang terlihat pada anak-anak kecil dan keterampilan analitis yang umumnya dimiliki oleh orang dewasa. Meskipun pembelajar muda mungkin memperoleh keterampilan bahasa dengan lebih alami, kemampuan orang dewasa untuk menganalisis dan memahami aturan bahasa dapat menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam dan memiliki nuansa. Pemahaman ini sangat bermanfaat dalam menguasai bahasa tertulis dan komunikasi formal.

Implikasi untuk pembelajaran bahasa

Wawasan ini memiliki dampak signifikan pada pendidikan bahasa di berbagai kelompok usia. Untuk pembelajar muda, fokus seharusnya pada lingkungan pembelajaran yang imersif dan intuitif, memanfaatkan kemampuan alamiah mereka untuk menyerap bahasa. Bagi orang dewasa, pendidikan bahasa dapat lebih terstruktur, memanfaatkan keterampilan analitis mereka dan pemahaman aturan bahasa. Pendekatan ini memastikan bahwa pembelajaran bahasa disesuaikan dengan kekuatan setiap kelompok usia, memaksimalkan efektivitas pendidikan bahasa sepanjang hidup.

Jadi, apa saja langkah-langkah untuk menguasai suatu bahasa? 

Konsep ‘periode kritis’ dalam pemerolehan bahasa merujuk pada waktu awal dalam kehidupan ketika otak manusia sangat responsif terhadap pembelajaran bahasa baru. Periode ini diyakini dimulai sejak bayi dan berlangsung hingga pubertas, sejalan dengan tahap perkembangan otak yang signifikan.

Selama periode ini, otak anak-anak sangat dapat beradaptasi dan mampu menangkap nuansa bahasa seperti pengucapan, intonasi, dan struktur tata bahasa dengan relatif mudah. Proses pemerolehan bahasa alami selama periode kritis ini sebagian besar dipengaruhi oleh paparan dan interaksi daripada instruksi formal.

Namun, ketika anak-anak mendekati pubertas, otak mengalami perubahan yang membuatnya kurang dapat dibentuk dalam hal pembelajaran bahasa. Jalur saraf menjadi lebih tetap, dan kemampuan untuk belajar bahasa dengan kelancaran dan kecakapan seperti pada tahun-tahun sebelumnya berkurang. Perubahan ini tidak berarti bahwa pembelajaran bahasa menjadi tidak mungkin setelah periode ini, tetapi memerlukan lebih banyak usaha dan strategi pembelajaran yang disadari.

Peneliti meyakini bahwa paparan bahasa selama periode kritis menanamkan pola linguistik dasar dalam otak, membuatnya lebih mudah bagi anak-anak untuk belajar dan menguasai bahasa baru. Periode ini sangat penting untuk mengembangkan tingkat kecakapan yang tinggi, terutama dalam pengucapan dan pemahaman intuitif terhadap aturan tata bahasa.

Banyak ahli bahasa berpendapat bahwa otak bayi sudah diprogram untuk belajar bahasa. Ini berarti bahwa manusia secara alami berbicara sebagaimana burung menyanyi. Peneliti meyakini bahwa mungkin ada ‘periode kritis’ yang berlangsung kira-kira dari bayi hingga pubertas di mana proses pemerolehan bahasa berjalan tanpa usaha. Menurut peneliti ini, perubahan terjadi dalam otak selama pubertas, yang membuat pembelajaran bahasa menjadi jauh lebih sulit. 

Lebih baik telat daripada tidak sama sekali!

Jangan takut apabila Anda berpikir sekarang sudah terlambat untuk Anda atau anak Anda untuk belajar Bahasa Inggris. Banyak orang bisa kok menguasai bahasa dengan sukses setelah dewasa dan bahkan bisa ngomong seperti native speaker! 

Antonella Sorace, direktur Bilingualism Matters di Universitas Edinburg berkata, “not everything goes downhill with age”. 

Ia berpendapat bahwa orang dewasa jauh lebih baik dalam explicit learning – duduk di kelas dan mempelajari material yang diterangkan oleh guru apabila dibandingkan dengan anak-anak. “Young children are very bad at explicit learning, because they don’t have the cognitive control and the attention and memory capabilities,” ungkap Antonella Sorace. “Adults are much better at that. So that can be something that improves with age.”

Intinya, tidak ada kata terlambat! 

Ingat, waktu terbaik untuk mulai adalah kemarin, namun waktu terbaik berikutnya adalah sekarang! 

Summary

Para peneliti tidak bisa menentukan berapa usia yang paling baik untuk belajar bahasa. Namun, semua peneliti setuju bahwa sebaiknya anak mulai belajar Bahasa Inggris sebelum menginjak usia pubertas. Kendati demikian, dengan kerja keras dan dedikasi, banyak orang yang bisa lancar bahasa asing meski mulai belajar setelah dewasa. Jadi, jangan putus asa karena berpikir sudah terlambat untuk mendaftarkan anak Anda les. Lebih baik telat daripada tidak sama sekali bukan?

Ingin berbahasa Inggris dengan lancar?

Kebanyakan orang di Indonesia malu bicara Bahasa Inggris di depan publik. Mereka takut salah dan tidak percaya diri saat harus bicara dalam Bahasa Inggris. 

Ini akibat dari pengajaran Bahasa Inggris yang salah!

Mereka tidak hanya kehilangan waktu dan uang, lebih parah lagi mereka mendapat dasar Bahasa yang salah yang susah diperbaiki. Akhirnya, mereka menjadi bosan dan kehilangan percaya diri. 

Ini adalah kesalahan yang fatal! 

Kursus Bahasa Inggris #1 di Indonesia 

Di IELC, kami mengajarkan Bahasa Inggris dengan cara yang benar supaya Anda atau putra-putri Anda dapat cepat berbicara dengan percaya diri dan lancar. Inilah keahlian yang dibutuhkan untuk untuk memaksimalkan potensi dan meraih impian di masa depan.

Di lingkungan belajar modern kami, anak Anda akan merasa nyaman dan bebas untuk mengekspresikan diri. 

Jangan khawatir, guru kami akan membimbing putra-putri Anda di setiap langkah proses pembelajaran untuk memastikan mereka mendapat hasil pembelajaran yang terbaik. 

IELC adalah Kampus Bahasa Inggris #1 di Indonesia. Kami menyediakan kursus Bahasa Inggris untuk anak, remaja, dan dewasa sebagai berikut:

Baik secara online maupun on campus, kami akan memberimu keahlian yang putra-putri Anda butuhkan di masa depan. Hubungi kami hari ini dan ambil langkah pertama untuk menjadi lancar dan percaya diri. 

Sincerely, 

Anthony McCormick 

IELC Managing Director