Staff Ramadan

Halo teman-teman!

Bulan Ramadhan yang ditunggu-tunggu kini kembali datang!

Untuk teman-teman yang Muslim, kami ingin mengucapkan Ramadhan Mubarak 🙏

Untuk merayakan Ramadhan, kami ingin membahas beberapa tradisi unik untuk merayakan Ramadhan di berbagai negara berbeda!

Jadi, siapkan kopermu dan mari kita jalan-jalan keliling dunia! ✈️

Tapi tunggu deh, Ramadhan itu apa?

Mungkin sebagian besar dari kalian sudah cukup familiar dengan Ramadhan, namun mungkin ada beberapa yang kurang familiar dengan Ramadhan, jadi, kami bahas sedikit ya tentang apa itu Ramadhan.

Dalam kalendar Islam, Ramadhan adalah bulan kesembilan. Pada bulan Ramadhan ini, umat Muslim di seluruh dunia berpuasa mulai dari matahari terbit hingga matahari terbenam selama 29 atau 30 hari. Karena waktu berpuasa bergantung kepada waktu matahari terbit dan terbenam, durasi berpuasa di penjuru dunia berbeda-beda!

Saat berpuasa, kamu tidak diperbolehkan untuk makan atau minum apapun. Tapi tidak hanya itu! Kamu juga tidak boleh berbohong atau mengucapkan kata-kata kasar dan sebisa mungkin, jangan melukai perasaan orang lain.

Karena itulah, banyak dari umat Muslim diseluruh dunia yang tidak hanya berpuasa pada bulan Ramadhan, tapi juga untuk melakukan introspeksi. Ini juga masa yang tepat untuk mempererat hubungan keluarga dan dengan sahabat-sahabat.

Ok, sekarang bagian serunya nih! Apa saja sih, tradisi Ramadhan di dunia?

1. Mesir – Fanous

Ketika bulan Ramadhan datang, orang-orang Mesir menyalakan Fanous, lentera cantik yang menyimbolkan persatuan dan sukacita. Walaupun ini awalnya bersifat lebih ke kebudayaan daripada religi, tradisi ini sekarang sudah menyatu dengan kebiasaan di bulan suci Ramadhan dan memiliki nilai rohani yang penting.

Ada beberapa versi tentang awal mula tradisi Fanous, tapi salah satu cerita yang paling populer adalah tradisi Fanous bermula pada era Dinasti Fatimiyah, ketika rakyat Mesir kedatangan Khalifah Al-Muizz li-Dn Allah ketika beliau tiba di Kairo pada hari pertama Ramadhan.

Tentara-tentara kerajaan menyuruh rakyat Kairo untuk menyalakan lilin di jalanan malam yang gelap, lilin-lilin tersebut diletakkan di dalam lentera kayu agar apinya tidak menjalar kemana-mana tapi tetap bisa menerangi jalan masuk untuk Sang Khalifah.

Lentera kayu ini lama-kelamaan berevolusi menjadi lentera dengan motif dan detail yang cantik. Pada setiap Ramadhan, lentera-lentera ini dipasang di seluruh negeri Mesir dan memancarkan cahaya  sepanjang bulan suci.

Ramadhan di Mesir

2. Bosnia dan Herzegovina – Meriam

Masyarakat Bosnia dan Herzegovina memiliki tradisi unik untuk merayakan Ramadhan. Mereka menembakkan proyektil untuk mensinyalkan waktunya buka puasa!

Yang membuat unik, mereka tidak menggunakan sembarang meriam! Meriam yang mereka gunakan sudah berumur ratusan tahun, diwariskan dari generasi ke generasi, menjadi saksi Ramadhan selama berabad-abad!

Masyarakat lokal gemar berkumpul bersama dan piknik sembari menunggu meriam menembakkan proyektilnya. Hentakan ledakan meriam seringkali disambut dengan seruan sukacita dan tepuk tangan!

Ramadhan di Bosnia

3. Bangladesh, India, dan Pakistan – Chaand Raat

Di malam terakhir Ramadhan, atau disebut “Chaand Raat”, jalanan di seluruh penjuru Asia Selatan menjadi hidup dengan suasana perayaan. Di malam sebelum Idul Fitri, Masyarakat Bangladesh, India, dan Pakistan merayakannya dengan cara bertukar makanan manis.

Ngebut belanja dan mencari hiburan adalah dua alasan utama orang-orang keluar di malam Chaand Raat ini. Di negara-negara tersebut, sering terlihat perempuan-perempuan mendatangi toko aksesoris dan tempat membuat henna untuk membeli gelang yang cocok dan membuat desain henna di tangan mereka.

Hingga saat ini, henna menjadi kebiasaan Ramadhan di negara-negara Asia selatan seperti Bangladesh, India, dan Pakistan. Semangat Idul Fitri melimpah ruah di pasar-pasar setempat, menyemangati masyarakat di sana.

Ramadhan di Bangladesh

4. Iraq – Mheibes

Orang-orang Iraq dari berbagai generasi berkumpul di malam hari setelah berbuka puasa untuk memainkan game tradisional bernama Mheibes. Permainan ini, yang kebanyakan dimainkan oleh laki-laki, terdiri dari dua grup beranggotakan 40-250 orang bergantian menyembunyikan Mheibes, yaitu berupa cincin.

Mheibes, permainan tipuan, dimulai dengan kapten tim menggenggam cincin di dalam selimut. Anggota lain harus duduk dengan tangan terkepal dan secara bergilir mengoper cincin itu secara diam-diam. Grup lawan harus bisa menentukan siapakah di antara puluhan bahkan ratusan orang ini yang menyembunyikan cincinnya.

Walaupun awal mula permainan ini tidak diketahui, permainan ini memiliki nilai budaya dan sejarah yang penting. Puluhan tahun yang lalu, pemerintah Iraq menyelenggarakan permainan ini yang melibatkan ratusan pemain dari seluruh penjuru Iraq. Walaupun acara ini dihentikan setelah perang Iraq, Mheibes kembali marak beberapa tahun ini seraya orang-orang mulai memainkannya lagi untuk mempertahankan budaya mereka.

Ramadhan di Iraq

5. Indonesia – Ketupat

Di Indonesia, Ramadhan tidak lengkap kalau belum makan ketupat!

Ketupat adalah makanan berbahan dasar beras yang serupa dengan lontong dan dibungkus dalam anyaman daun kelapa muda berbentuk belah ketupat. Sebenarnya, rasa ketupat cukup hambar, namun ketupat memang biasanya dihidangkan dengan makanan lain seperti rendang dan kare.

Tradisi memakan ketupat saat Ramadhan dan lebaran berasal dari Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo yang menyebarkan islam di Indonesia.

Dalam Bahasa Jawa, “ku” berarti mengakui sedangkan “pat” atau “lepat” berarti kesalahan, sehingga ketupat berarti mengakui kesalahan diri. Hal ini sangatlah sesuai dengan tradisi bermaaf-maafan ketika Idul Fitri.

Fun fact: Ketupat bukan hanya dinikmati oleh umat muslim di Indonesia, namun masyarakat Hindu di Bali juga menyajikan ketupat ketika hari raya Kuningan, baik untuk dimakan sendiri maupun untuk sesajen.

Sebenarnya, membuat isian ketupat cukup mudah, yang agak susah adalah membuat anyaman luarnya. Kalian mau coba?

Ramadhan di Indonesia

Akhir kata

Walaupun perayaan menyambut Ramadhan berbeda-beda di berbagai negara, semua tradisi tersebut mengedepankan kebersamaan dan saling berbagi.

Sekali lagi, kami ingin mengucapkan Ramadhan Mubarak, semoga bulan Ramadhan ini membawa berkah untuk kita semua :)

Apakah kamu ingin berkunjung ke negara-negara di atas dan merasakan tradisi Ramadhan di negara tersebut?

Kalau iya, tentu kamu harus bisa berbahasa Inggris dong!

Jangan khawatir, kami bisa membantu ;)

Ingin berbahasa Inggris dengan lancar?

Kebanyakan orang di Indonesia malu bicara Bahasa Inggris di depan publik. Mereka takut salah dan tidak percaya diri saat harus bicara dalam Bahasa Inggris.

Ini akibat dari pengajaran Bahasa Inggris yang salah!

Mereka tidak hanya kehilangan waktu dan uang, lebih parah lagi mereka mendapat dasar Bahasa yang salah yang susah diperbaiki. Akhirnya, mereka menjadi bosan dan kehilangan percaya diri.

Ini adalah kesalahan yang fatal!

Kursus Bahasa Inggris #1 di Indonesia

Di IELC, kami mengajarkan Bahasa Inggris dengan cara yang benar supaya kamu dapat cepat berbicara dengan percaya diri dan lancar. Inilah keahlian yang kamu butuhkan untuk untuk memaksimalkan potensi dan meraih impian di masa depan.

Di lingkungan belajar modern kami, kamu akan merasa nyaman dan bebas untuk mengekspresikan diri.

Jangan khawatir, guru kami akan membimbingmu di setiap langkah proses pembelajaran untuk memastikan kamu mendapat hasil pembelajaran yang terbaik.

IELC adalah Kampus Bahasa Inggris #1 di Indonesia. Kami menyediakan kursus Bahasa Inggris untuk anak, remaja, dan dewasa sebagai berikut:

Baik secara online maupun on campus, kami akan memberimu keahlian yang kamu butuhkan di masa depan. Hubungi kami hari ini dan ambil langkah pertama untuk menjadi lancar dan percaya diri.

Salam,

Anthony McCormick,

IELC Managing Director