Adult-campus-with-teacher-english

Hai Teachers!

Pernahkah kalian bertemu dengan seorang guru yang tampak sedikit tidak teratur atau linglung, selalu tidak yakin tentang topik apa yang akan dibahas selanjutnya? Atau malah barangkali kalian merasa bahwa terkadang kalian adalah salah satu dari mereka?

Yakin banget, kalau sebenarnya mereka adalah pengajar yang ramah dan cerdas, hanya saja kelas mereka tampaknya melompat-lompat tak terduga dari satu topik ke topik lainnya.

Meskipun mereka mungkin adalah seorang  yang benar-benar ramah, namun belajar dengan tipe guru seperti mereka sebenarnya sangat menantang, lho!

Ketika seorang guru tidak terorganisir dan tidak sepenuhnya siap untuk mengajar, siswa dapat langsung merasakannya: jeda yang lama dan ekspresi bingung mengganggu momentum kelas dan melemahkan kepercayaan diri siswa selama proses pembelajaran.

Kabar baiknya, kalian dapat menghindari menjadi tipe guru yang demikian. Ada beberapa hal sederhana yang bisa memandumu agar tidak pernah merasa hilang arah di depan kelas!

Jadi, mari kita cari tahu apa saja kiat tersebut, oke?

1. Perhatikan waktu

“Saya sudah menyiapkan materi selama lima puluh menit untuk kelas saya, tetapi apa yang harus saya lakukan dengan sepuluh menit yang tersisa?”

Terdengar familiar?

Kita semua pernah mengalaminya, dan sejujurnya, ini adalah tantangan yang dihadapi setiap guru.

Waktu adalah sumber daya yang berharga. Ini memberikan kesempatan untuk memberikan dampak positif pada kehidupan dan pengalaman belajar siswa. Tanggung jawab kita sebagai pendidik bukan  hanya mengisi waktu, namun juga memanfaatkannya secara maksimal. Mulailah dengan menilai waktu yang kalian miliki, dan biarkan itu membantu kalian dalam pengambilan keputusan.

Agar kelas kalian  tetap aktif dan efisien, cobalah menyelipkan aktivitas interaktif untuk melengkapi poin-poin utama pelajaran.

Misalnya, kalian bisa menyisipkan debat kelompok, tugas pemecahan masalah kolaboratif, atau kuis cepat untuk memeriksa pemahaman siswa. Jangan lupa untuk menyisihkan beberapa menit di akhir untuk merangkum atau menjawab pertanyaan yang tersisa.

Ingat, sebagai guru, kalian memiliki kekuatan untuk membentuk pikiran siswa. Manfaatkan setiap menit!

2. Menentukan tujuan pembelajaran

Tanyakan pada diri sendiri, “di akhir kelas, apa yang bisa dilakukan oleh siswa saya?”

Pertimbangkan ini secara harfiah dan dapatkan jawaban yang konkret. Anggap saja seperti ini: Kalian memiliki kelas dari jam 3 sampai jam 4 sore. Pada jam 4 sore, siswa seharusnya telah mempelajari setidaknya satu keterampilan baru. Keterampilan apakah itu?

Berikut beberapa contohnya:

  • Di akhir pelajaran ini, murid-murid saya harus bisa menggunakan simple past tense.
  • Di akhir pelajaran ini, siswa saya harus mengetahui kosakata untuk anggota keluarga.
  • Pada akhir pelajaran ini, siswa saya harus dapat menggunakan kata kerja modal.
  • Di akhir pelajaran ini, murid-murid saya harus bisa mengucapkan bunyi yang rumit (misalnya,  though, thought, sought, bought dll).

Kemudian, tanyakan pada diri sendiri, “bagaimana saya tahu siswa saya telah menguasai keterampilan ini?” Gunakan sistem penilaian yang sederhana sehingga kesuksesan menjadi jelas dan terukur. Pertimbangkan indikator berikut:

  • Para siswa tidak lagi membutuhkan koreksi di bidang ini.
  • Pengucapan yang sulit menjadi lebih jelas.
  • Para siswa secara spontan menggunakan kata-kata yang baru dipelajari dalam kalimat mereka.
  • Para siswa dapat mengekspresikan pikiran mereka lebih banyak dan tidak terlalu bergantung pada kamus.

3. Perhatikan struktur dan waktu bicara guru

Bayangkan ini: seorang guru baru memasuki kelas, ingin sekali berbagi ilmu, namun akhirnya berbicara terlalu banyak. Kita semua pernah mengalami situasi demikian, dan bahkan guru yang berpengalaman pun bisa jatuh ke dalam perangkap ini.

Meskipun dapat dimaklumi, tentunya hal ini sebaiknya tetap diperbaiki, ya. Menerapkan Metodologi Komunikatif, yang tidak lagi menempatkan guru sebagai pusat pembelajaran, menghasilkan banyak hasil positif.

Semakin sedikit guru mendominasi percakapan, siswa akan semakin percaya diri dan mengisi keheningan dengan suara mereka sendiri. Belajar mundur selangkah adalah salah satu pelajaran terpenting bagi guru di mana pun, terutama guru ESL.

Untuk membantu fokus pada hal ini, tetapkan “arah” untuk setiap langkah kelas, seperti guru-ke-siswa (T-S atau Teacher-Student), dialog (T-S-T atau Teacher-Student-Teacher), atau kerja berpasangan (S-S atau Student-Student).

Struktur pelajaran klasik mungkin terlihat seperti ini:

  1. Tinjau (5 mnt, T-S-T)
  2. Presentasi (5-10 menit, T-S dengan pertanyaan cek)
  3. Latihan terkontrol (10 menit, S-S dengan umpan balik)
  4. Latihan bebas (10 menit, S-S dengan umpan balik)
  5. Konsolidasi/pekerjaan rumah pengaturan/latihan melalui permainan (10 menit, campuran)

Tanyakan pada diri sendiri: siapa yang seharusnya paling banyak bicara di setiap bagian? Di semua tahap kecuali  ‘Presentasi’, para siswa harus memimpin dengan menjawab pertanyaan ulasan, bekerja berpasangan, dan menawarkan pendapat.

Rancang aktivitas untuk setiap langkah. Ulangan bisa berupa kuis cepat, teka-teki, lembar kerja berbasis tim, atau sekadar mengajukan pertanyaan untuk mengukur pemahaman siswa tentang materi sebelumnya.

Tahap ‘Presentasi’ sangat penting, jadi usahakan untuk meminimalkan waktu bicara kalian sambil tetap menyampaikan informasi penting. Pertimbangkan apa yang lebih disukai siswa: ceramah panjang tentang kata kerja modal atau beberapa contoh menarik diikuti dengan kesempatan untuk membuatnya sendiri? Latih langkah ini di depan cermin atau kamera, dan tantang diri kalian untuk mempersingkat waktu menerangkan sambil tetap mempertahankan kejelasan materi.

Ingat, menemukan keseimbangan yang tepat antara waktu bicara guru dan partisipasi siswa dapat membuat perbedaan besar dalam pengalaman belajar. Dengan secara cermat mempertimbangkan struktur dan arah pelajaran, kalian dapat menciptakan lingkungan kelas yang lebih menarik dan efektif.

4. Kumpulkan resource

Saat kalian mengumpulkan pengalaman, kalian sekaligus akan mengumpulkan harta karun alat pengajaran yang berguna dan menarik.

Sesuatu yang sederhana seperti kapur warna-warni dapat memikat perhatian siswa, namun  perbekalan mengajar kalian juga dapat mencakup benda-benda lain seperti, boneka, kartu flash, permainan kartu, dadu, kertas berwarna, stopwatch, dan lem. Barang serbaguna ini dapat menyempurnakan pelajaran apa pun, menjadikan pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan.

Bertujuan untuk mengajarkan kata atau konsep dengan cara yang mungkin belum pernah dialami siswa sebelumnya, pendekatan kreatif ini tidak hanya melibatkan mereka tetapi juga membuat pelajaran lebih berkesan. Kebaruan metode seperti ini dapat membantu siswa menyerap dan menyimpan informasi secara lebih efektif.

Cobalah untuk menyiapkan fakta dan angka yang relevan tentang topik yang kalian ajarkan. Misalnya, jika kalian mengajar tentang benua, dorong siswa untuk menebak suhu tertinggi dan terendah yang tercatat, sungai terpanjang, atau gunung tertinggi di setiap benua.

Mengapa?

Karena kebanyakan orang menyukai fakta dan trivia! Fakta bisa sangat membantu untuk menciptakan pelajaran yang menarik. Itu juga menunjukkan effort yang telah kalian lakukan dalam menyiapkan materi. Percayalah, siswa kalian akan menghargainya!

Untuk memperluas koleksi sumber daya pengajaran, pertimbangkan untuk menjelajahi platform online dan komunitas pendidik untuk mendapatkan ide dan materi baru. Jangan lupa untuk membagikan strategi milik kalian sendiri yang telah dicoba dan juga terbukti efektif!

Pada akhirnya, tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan merangsang di mana siswa ingin berpartisipasi dan menyerap pengetahuan baru. Dengan mengumpulkan beragam alat dan sumber daya pengajaran, kalian dapat membuat pelajaran yang membangkitkan rasa ingin tahu dan menjadikan belajar menyenangkan bagi kalian sendiri sebagai guru dan tentu saja para siswa!

5. Tetapkan pekerjaan rumah yang bermakna

Untungnya, hari-hari tugas menulis yang monoton atau latihan mengisi kolom kosong sebagian besar sudah berlalu!

Pekerjaan rumah berfungsi sebagai bentuk latihan tambahan, biasanya diselesaikan secara mandiri. Pastikan bahwa tugas yang kalian tetapkan sebermanfaat mungkin, dengan setiap pertanyaan yang dirancang untuk benar-benar menilai pemahaman dan kemampuan siswa untuk menerapkan materi secara mandiri.

Dorong latihan kosa kata melalui berbagai kalimat lengkap, yang kesemuanya dibuat oleh siswa sendiri. Tugaskan pekerjaan rumah tata bahasa dalam bentuk paragraf, yang membutuhkan penggunaan berulang dari struktur yang sama dalam berbagai konteks.

Latihan pilihan ganda, seperti yang dikenal dan digunakan banyak pendidik, dapat membuang-buang waktu. Sebaliknya, fokuslah pada tugas-tugas yang mendorong produksi dan pemahaman, daripada tugas-tugas yang hanya membuat siswa sibuk dengan sedikit usaha kognitif.

Ajak  siswa untuk merenungkan pembelajaran mereka sendiri: “Apakah saya benar-benar memahami ini? Dapatkah saya menerapkan konsep ini secara mandiri?” Jika mereka benar-benar merasa percaya diri dengan materi tersebut, dorong mereka untuk beralih ke tugas lain. Ingatkan siswa kalian untuk mempraktikkan apa yang mereka butuhkan sampai mereka merasa nyaman dengan materinya.

Summary

Singkatnya, menyusun pelajaran yang menawan dan efektif melibatkan beberapa komponen utama: merencanakan dengan matang, mengoptimalkan penggunaan waktu, menyeimbangkan waktu bicara guru dengan partisipasi siswa, mengumpulkan sumber daya pengajaran yang serbaguna, dan menugaskan pekerjaan rumah yang bermakna. Dengan mempertimbangkan aspek-aspek ini, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan merangsang yang menumbuhkan rasa ingin tahu, mendorong partisipasi aktif, dan menumbuhkan kecintaan untuk belajar.

Ingatlah untuk terus mengeksplorasi ide-ide baru, berkolaborasi dengan sesama pengajar, dan menyesuaikan pendekatan untuk memenuhi kebutuhan unik siswa kalian. Dengan melakukan itu, guru tidak hanya akan membuat setiap menit waktu kelas berharga tetapi juga meninggalkan kesan abadi dalam perjalanan pendidikan siswa.

Selamat mengajar!

Siap mengembangkan diri kalian sebagai seorang edukator?

Di IELC, kami memberi kalian kesempatan untuk bergabung dengan komunitas guru yang hebat, mengembangkan potensi kalian, dan membentuk masa depan Indonesia dengan mengajar Bahasa Inggris kepada generasi berikut dengan cara yang tepat.

Kalian juga akan mendapatkan akses ke pelatihan yang berkesinambungan, pengembangan diri, dan bisa bertemu dengan rekan kerja tim yang luar biasa dan punya cara pikir yang sama dengan kalian.

Ambil langkah pertama kalian ke dalam lingkungan kerja yang suportif dan fun,, gali potensi kalian, dan nikmati hasilnya di IELC!