Powerful Phrases to Use in Job Interviews

Dalam wawancara kerja, apa yang kalian katakan dan bagaimana cara menyampaikannya bisa sangat memengaruhi hasil akhirnya. Kalian mungkin punya pengalaman yang relevan, kualifikasi yang tepat, dan CV yang impresif. Tapi tanpa penyampaian yang jelas dan percaya diri, semua itu bisa saja tidak terlihat maksimal. It’s not just about what you’ve done, but about how effectively you can communicate what you’ve done.
Artikel ini membahas strategi penggunaan frasa kunci dalam Bahasa Inggris yang bisa membuat kalian lebih menonjol saat wawancara kerja. Mulai dari menunjukkan antusiasme, menyelaraskan diri dengan nilai perusahaan, hingga menjawab pertanyaan behavioral yang menantang. Kata-kata yang tepat bisa membuka pintu menuju kesempatan besar berikutnya. Kami juga menyertakan contoh dan penjelasan mengapa frasa ini efektif serta bagaimana membuatnya terdengar tulus dan personal, bukan seperti hasil hafalan.

Mengapa Pilihan Kata Penting dalam Wawancara Kerja

Ketika menilai kandidat, perekrut tidak hanya melihat latar belakang dan kualifikasi. Mereka juga memperhatikan sinyal tentang pola pikir, profesionalisme, kemampuan beradaptasi, dan cara berkomunikasi. Pilihan kata yang kalian gunakan mencerminkan bagaimana kalian berpikir, menyelesaikan masalah, dan apakah kalian cocok dalam sebuah tim.

Coba bandingkan dua jawaban berikut untuk pertanyaan umum “Tell me about yourself”:

  • “I just graduated and I don’t have much experience, but I’m willing to learn.”

vs

  • As a recent graduate, I bring a fresh perspective, academic training in project management, and a strong interest in applying what I’ve learned in a dynamic, real-world environment.”

Kedua kandidat memiliki latar belakang yang sama, namun penyampaiannya sangat berbeda. Dengan kalimat yang lebih strategis, mereka berhasil mengubah inexperience menjadi kekuatan, dan memperkenalkan diri dengan penuh kepercayaan diri. 

Psikologi di Balik Powerful Phrases

Frasa yang efektif biasanya punya tiga ciri utama:

1. Percaya diri tanpa terkesan arogan

Kalimat seperti “I believe I’m well-suited for this role” atau “I’m proud of the impact I made in my last position” terdengar meyakinkan tanpa membuat kalian terkesan sombong.

2. Spesifik dan jelas

Klaim umum seperti “I’m good at communication” terdengar kosong. Tapi jika kalian mengatakan “I improved internal communication by introducing a weekly sync that reduced misalignment.”, kalian menyampaikan bukti nyata dan cerita yang konkret.

3. Nada berpikir ke depan

Perekrut ingin melihat potensi jangka panjang. Kalimat seperti “I’m excited to help drive new initiatives” menunjukkan bahwa kalian sudah berpikir melampaui peran, menuju kontribusi jangka panjang bagi perusahaan.

Kapan Menggunakan Powerful Phrases Secara Strategis

1. Saat Memperkenalkan Diri

Ini adalah kesempatan kalian untuk membangun koneksi awal dan menciptakan kesan pertama.

Contoh:

  • “I’m excited to be here and share how my experience aligns with your team’s goals.”
  • “I’ve followed your company’s work for years, and I admire your commitment to sustainable design.”

Tips

Hindari merendahkan diri dengan frasa seperti “I’m just a graduate” atau “I don’t know if I’m qualified.” Lebih baik fokus pada antusiasme, persiapan, dan relevansi pengalaman kalian.

2. Saat Menjelaskan Skill

Jangan hanya menyebutkan daftar kemampuan. Tunjukkan bagaimana kalian mengaplikasikannya.

  • Alih-alih mengatakan: “I’m good at teamwork.” Coba gunakan: “In my previous role, I led a cross-functional team where collaboration was key to delivering a product launch two weeks ahead of schedule.
  • Gunakan kata kerja yang menunjukkan kepemilikan: “led,” “managed,” “initiated,” “delivered,” “streamlined.”

3. Saat Menjelaskan Pengalaman Kerja

Frasa yang menonjolkan pertumbuhan, hasil, dan inisiatif akan jauh lebih menarik daripada deskripsi pekerjaan biasa.

  • Lemah: “I worked on a marketing campaign.”
  • Kuat: “I managed a digital marketing campaign that increased engagement by 40% within three months through targeted content and social media optimization.”

Kenapa ini efektif: Angka + hasil nyata = kredibilitas.

4. Saat Menjawab Pertanyaan Behavioral

Gunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result) dan rangkai cerita kalian dengan frasa yang berfokus pada dampak.

Contoh:

  • “One challenge I faced involved coordinating remote teams across time zones. I created a shared dashboard to improve alignment, and as a result, we cut project delays by 25%.”
  • “In a past project, we were behind schedule. I proposed restructuring the workflow into agile sprints, which improved momentum and team morale.”

Hindari cerita yang bertele-tele. Mulailah dengan konteks singkat, lalu fokus pada aksi dan hasilnya.

5. Saat Menunjukkan Kecocokan dengan Perusahaan

Perekrut ingin tahu kenapa kalian tertarik pada perusahaan mereka. Tunjukkan keselarasan nilai.

Frasa yang bisa kalian gunakan:

  • “What drew me to this company is your approach to [specific mission or value].”
  • “I see strong alignment between my long-term goals and the direction your team is headed.”

Tips: Jadilah spesifik. Menyebut produk, budaya kerja, atau inisiatif terbaru perusahaan menunjukkan bahwa kalian sudah melakukan riset dan benar-benar peduli dengan kecocokan ini.

6. Saat Menutup Wawancara

Jangan biarkan wawancara berakhir tanpa kesan. Gunakan momen ini untuk menunjukkan ketertarikan dan profesionalisme.

Contoh:

  • “Thank you for your time. I’ve really enjoyed learning more about the role and how I might contribute.”
  • “I’m excited about the possibility of bringing my background in [your field] to a company as innovative as yours.”

Lanjutkan dengan:

  • “Please let me know if you need any additional information.”
  • “I’d be happy to provide references or past work examples if helpful.”

Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari

Meskipun kalian sudah menggunakan frasa yang bagus, penyampaian yang kurang tepat bisa menurunkan kesan yang ingin ditampilkan.

Hindari:

  • Klise yang sudah terlalu sering dipakai. Frasa seperti “I’m a perfectionist” atau “I work too hard” sudah tidak terdengar mengesankan.
  • Keraguan dalam ucapan. Kata seperti “maybe,” “just,” atau “I guess” membuat pernyataan kalian terdengar lemah.
  • Jawaban yang terlalu rumit. Jawaban singkat dengan satu gagasan inti sudah cukup.
  • Sebaliknya, lakukan hal ini:
  • Bicaralah dengan perlahan dan jelas.
  • Tekankan hasil yang kalian capai, bukan hanya usaha.
  • Tunjukkan antusiasme, namun tetap jaga sikap profesional.

Menyesuaikan Frasa untuk Berbagai Jenis Pekerjaan

Frasa yang sama bisa memberikan kesan berbeda tergantung industri tempat kalian melamar. Berikut cara menyesuaikannya:

  • Untuk peran kreatif:

“I enjoy translating abstract ideas into compelling visual or written narratives.”

  • Untuk peran di bidang teknologi:

“My approach to solving problems involves structured experimentation and clear documentation.”

  • Untuk peran yang berhubungan langsung dengan klien:

“I prioritize building trust and clarity in all my communication with clients.”

Berlatih untuk Percakapan Nyata

Membaca frasa-frasa ini adalah langkah awal, tetapi berlatih mengucapkannya secara langsung adalah kunci untuk membangun rasa percaya diri.

Coba metode ini:

1. Tulis 10 pertanyaan wawancara kerja.

2. Buat 1–2 jawaban untuk masing-masing menggunakan frasa yang telah dipelajari.

3. Latih menjawabnya dengan suara keras—jika bisa, rekam diri kalian.

4. Dengarkan kembali, perbaiki bagian yang terdengar kaku, dan sesuaikan nada bicara.

Tujuannya bukan menghafal kata demi kata, tapi membiasakan diri dengan struktur, tempo, dan penggunaan bahasa profesional saat berada di bawah tekanan. Bahasa tidak hanya menyampaikan pesan, tapi juga membentuk kesan. Frasa yang tepat tidak hanya membuat kalian terdengar lebih profesional, tapi juga membuat kalian merasa lebih siap. Dan persiapan adalah dasar dari kepercayaan diri.

Pada akhirnya, wawancara kerja adalah sebuah percakapan. Kalian bukan sedang tampil, tapi sedang membagikan nilai dan potensi kalian. Dengan tools dan frasa yang tepat, kalian bisa memasuki ruangan dengan yakin bahwa apa yang kalian sampaikan benar-benar mewakili versi terbaik dari diri kalian.

Siap Meningkatkan Kemampuan Interview Bahasa Inggris Kalian?

Jika kalian sedang melamar pekerjaan internasional, mempersiapkan IELTS, atau sekadar ingin tampil lebih percaya diri dalam situasi profesional, IELC siap membantu kalian membangun kefasihan, kosakata, dan intonasi yang tepat untuk sukses.

Dengan kursus IELC, kalian akan:

  • Berbicara dengan jelas dan penuh tujuan
  • Menggunakan ekspresi bahasa Inggris yang alami dan profesional
  • Merasa lebih percaya diri di situasi formal

Ambil kendali atas masa depan karier kalian investasikan dalam kemampuan bahasa Inggris kalian hari ini.

Ingin lancar berbahasa Inggris?

Kebanyakan orang di Indonesia malu bicara Bahasa Inggris di depan publik. Mereka takut salah dan tidak percaya diri saat harus bicara dalam Bahasa Inggris. 

Ini akibat dari pengajaran Bahasa Inggris yang salah!

Mereka tidak hanya kehilangan waktu dan uang, lebih parah lagi mereka mendapat dasar Bahasa yang salah yang susah diperbaiki. Akhirnya, mereka menjadi bosan dan kehilangan percaya diri. 

Ini adalah kesalahan yang fatal! 

Kursus Bahasa Inggris #1 di Indonesia 

Di IELC, kami mengajarkan Bahasa Inggris dengan cara yang benar supaya kamu dapat cepat berbicara dengan percaya diri dan lancar. Inilah keahlian yang kamu butuhkan untuk untuk memaksimalkan potensi dan meraih impian di masa depan.

Di lingkungan belajar modern kami, kamu akan merasa nyaman dan bebas untuk mengekspresikan diri. 

Jangan khawatir, guru kami akan membimbingmu di setiap langkah proses pembelajaran untuk memastikan kamu mendapat hasil pembelajaran yang terbaik. 

IELC adalah Kampus Bahasa Inggris #1 di Indonesia. Kami menyediakan kursus Bahasa Inggris untuk anak, remaja, dan dewasa sebagai berikut:

Baik secara online maupun on campus, kami akan memberimu keahlian yang kamu butuhkan di masa depan. Hubungi kami hari ini dan ambil langkah pertama untuk menjadi lancar dan percaya diri. 

Salam, 

Anthony McCormick 

IELC Managing Director