
10 Tipe Anak Saat Belajar Bahasa Inggris Online dan Teknik Mengajarnya
Belajar bahasa Inggris secara online memberikan cara yang menyenangkan dan fleksibel bagi anak-anak untuk mengembangkan keterampilan bahasa mereka. Namun, setiap anak memiliki pendekatan yang unik terhadap proses belajar. Beberapa anak lebih menyukai berbicara dan berinteraksi, sementara yang lain lebih suka bekerja dengan tenang sendirian. Memahami kepribadian masing-masing siswa sangat penting bagi guru untuk menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan efektif.
Dalam artikel ini, kita akan membahas 10 tipe anak saat belajar Bahasa Inggris online dan bagaimana guru dapat mendukung pembelajaran mereka berdasarkan sifat masing-masing.

1. The Social Butterfly
Anak yang satu ini suka berbicara, berinteraksi, dan terlibat dengan orang lain. Dalam kelas online, mereka berkembang pesat dalam diskusi kelompok dan kesempatan untuk berlatih berbicara. Mereka selalu yang pertama mengangkat tangan dan tidak pernah ragu untuk membagikan ide atau bertanya. Kepribadian ini berkembang ketika mereka memiliki banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sekelas, menjadikan belajar terasa seperti aktivitas sosial yang menyenangkan, bukan beban. Guru dapat mendukung mereka dengan mengadakan diskusi kelompok, debat, dan aktivitas interaktif. Memberi kesempatan pada tipe social butterfly untuk memimpin percakapan atau meminta mereka untuk berkontribusi dalam diskusi kelas akan membuat mereka tetap terlibat dan membantu mereka berlatih keterampilan berbicara dalam suasana yang alami dan santai.
2. The Quiet Genius
The Quiet Genius mungkin tidak banyak berbicara di kelas, tetapi itu bukan berarti mereka tidak aktif memproses informasi. Mereka lebih suka mengamati dan merenung sebelum mengemukakan ide mereka. Tipe kepribadian ini unggul dalam tugas tertulis dan sering mengejutkan guru dengan pemahaman mendalam mereka setelah diberikan ruang untuk berkontribusi. Untuk mendekati tipe pembelajar ini, guru sebaiknya menciptakan lingkungan yang memungkinkan refleksi yang tenang dan kerja mandiri. Memberikan kesempatan untuk menjawab secara tertulis atau memberi mereka waktu untuk menyusun pemikiran sebelum diskusi dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka. Mendorong mereka untuk berpartisipasi ketika mereka merasa siap, tanpa memaksa, memastikan mereka tetap terlibat sambil menghargai sifat reflektif mereka.
3. The Curious Explorer
The Curious Explorer selalu bertanya dan mencari pemahaman yang lebih dalam. Mereka ingin tahu “mengapa” di balik segala hal dan suka mengeksplorasi ide serta konsep baru. Pembelajar jenis ini selalu berusaha menggali lebih dalam ke dalam topik, menjadikannya secara alami penasaran dan antusias untuk belajar. Guru sebaiknya mendukung rasa ingin tahu ini dengan memberikan tugas terbuka yang memungkinkan mereka untuk melakukan riset atau eksplorasi secara mandiri. Mengajukan pertanyaan yang menantang pemikiran dan mendorong mereka untuk membuat contoh atau cerita menggunakan kosakata baru akan membantu menumbuhkan kecintaan mereka terhadap belajar. Semakin guru bisa mengarahkan rasa ingin tahu alami mereka, semakin bersemangat mereka untuk belajar dan berinteraksi dengan materi.
4. The Performer
The Performer berkembang dalam situasi di mana mereka bisa menunjukkan bakat dan kreativitas mereka. Mereka menyukai aktivitas seperti bermain peran, bercerita, atau tampil di depan orang lain. Anak-anak ini sangat ekspresif dan suka mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari, sering kali melampaui ekspektasi dalam proyek yang memungkinkan mereka untuk tampil atau memerankan skenario. Guru sebaiknya memberi The Performer banyak kesempatan untuk bersinar dengan memasukkan bermain peran, presentasi, dan tugas kreatif ke dalam pelajaran. Dengan memberi mereka kesempatan untuk tampil di depan kelas, guru membantu mereka berlatih keterampilan berbicara dengan cara yang menyenangkan dan menarik, menjadikan belajar lebih terasa seperti pertunjukan seru daripada tugas kelas yang biasa.
5. The Silent Worker
The Silent Worker sangat fokus, mandiri, dan lebih suka mengerjakan tugas dengan tenang tanpa banyak interaksi eksternal. Mereka unggul dalam tugas yang memerlukan konsentrasi dan ketekunan, tetapi mungkin tidak begitu aktif dalam diskusi kelompok atau kegiatan kelas. Untuk tipe pembelajar ini, guru sebaiknya menyediakan tugas yang terstruktur yang memungkinkan mereka untuk bekerja secara mandiri. Memberi mereka ruang untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan ritme mereka sendiri dan memberi mereka waktu untuk memproses informasi dengan tenang akan membantu mereka tampil maksimal. Mendorong The Silent Worker untuk berpartisipasi ketika mereka merasa nyaman, tanpa memaksa mereka untuk berbicara tanpa perlu, akan membantu mereka berkembang dalam lingkungan kelas online.
6. The Jolly Learner
The Jolly Learner membawa energi positif, antusiasme, dan semangat ke dalam kelas. Mereka mendekati pembelajaran dengan senyuman dan sering kali menjadi sosok yang mencerahkan suasana dalam kelompok. Anak-anak ini menyukai aktivitas yang melibatkan permainan, lagu, dan tantangan menyenangkan. Guru sebaiknya memanfaatkan energi positif mereka dengan memasukkan aktivitas interaktif dan menyenangkan ke dalam pelajaran. Permainan kelompok, kuis, dan tugas kreatif dapat menjaga motivasi anak dengan tipe ini dan memastikan mereka tetap terlibat, sambil menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan untuk seluruh kelas. Sikap positif mereka juga dapat menginspirasi teman-teman sekelas, membantu menciptakan suasana kelas yang mendukung dan menyemangati.
7. The Independent Spirit
The Independent Spirit adalah tipe pembelajar yang termotivasi sendiri dan berkembang ketika diberi kebebasan untuk bekerja sendiri. Mereka menikmati menetapkan tujuan mereka sendiri dan mengendalikan proses pembelajaran mereka. Pembelajar ini tidak membutuhkan arahan terus-menerus dan sering kali unggul dalam tugas-tugas mandiri. Guru sebaiknya memberikan Semangat Mandiri fleksibilitas untuk mengeksplorasi topik sesuai kecepatan mereka dan menawarkan tugas yang dipersonalisasi. Memberikan sumber daya yang dapat mereka eksplorasi secara mandiri dan memberi mereka kesempatan untuk menetapkan tujuan pembelajaran mereka sendiri akan menjaga mereka tetap terlibat. Memberdayakan mereka dengan otonomi dalam perjalanan pembelajaran mereka memungkinkan mereka untuk mengambil alih sepenuhnya kemajuan mereka.
8. The Reluctant Learner
The Reluctant Learner mungkin tidak terlalu antusias untuk belajar bahasa Inggris dan bisa saja hadir di kelas hanya karena diperintah. Mereka mungkin kurang terlibat atau tidak tertarik pada pelajaran, sehingga membuat mereka lebih sulit untuk dimotivasi. Guru sebaiknya mendekati pembelajar ini dengan kesabaran dan mencari cara untuk membuat pelajaran lebih relevan dan menarik. Menghubungkan materi dengan minat pribadi mereka, menggunakan aktivitas yang menyenangkan dan interaktif, atau mengaitkan pembelajaran bahasa Inggris dengan situasi kehidupan nyata dapat membangkitkan rasa penasaran mereka. Dengan menciptakan lingkungan yang tidak menghakimi dan santai, guru dapat mendorong tipe reluctant learner untuk perlahan menjadi lebih terlibat dalam pelajaran, tanpa memaksa mereka untuk berpartisipasi.
9. The Tech Whiz
Jago Teknologi selalu up-to-date dengan gadget terbaru, aplikasi, dan alat digital. Mereka suka menggunakan teknologi untuk meningkatkan pengalaman belajar mereka dan sering menemukan cara kreatif untuk memasukkan alat-alat ini ke dalam studi mereka. Guru sebaiknya menyambut kecintaan tipe The Tech Whiz terhadap teknologi dengan memasukkan platform interaktif, permainan digital, dan sumber daya multimedia ke dalam pelajaran. Entah itu menggunakan aplikasi pembelajaran bahasa, menjelajahi situs web edukatif, atau membuat proyek dengan alat digital, semakin teknologi-driven pelajaran, semakin mereka terlibat aktif. Memberi mereka kebebasan untuk bereksperimen dengan teknologi dalam pembelajaran bahasa akan membantu mereka berkembang dan merasa lebih terhubung dengan materi.
10. The Creative Thinker
The creative thinker adalah anak yang imajinatif dan suka mengekspresikan diri melalui seni, menulis, atau bercerita. Mereka menikmati menggunakan kreativitas mereka untuk memecahkan masalah dan mengekspresikan ide, sering kali membawa perspektif unik ke dalam kelas. Guru sebaiknya memberikan kesempatan kepada Pemikir Kreatif untuk memasukkan kemampuan artistik mereka ke dalam tugas bahasa, seperti menulis cerita, menggambar ilustrasi, atau membuat video. Mendorong mereka untuk menggunakan imajinasi mereka dalam pembelajaran bahasa membantu mereka tetap terlibat dan termotivasi. Semakin mereka bisa mengekspresikan diri secara kreatif saat belajar bahasa Inggris, semakin bersemangat mereka tentang kemajuan mereka.
Setiap anak yang belajar bahasa Inggris online memiliki kepribadian unik, dan memahami berbagai gaya belajar ini dapat membuat perbedaan besar dalam menciptakan lingkungan kelas yang positif dan menarik. Dengan menyesuaikan metode pengajaran untuk menyesuaikan dengan kekuatan masing-masing siswa, guru dapat membantu setiap anak berkembang dan menumbuhkan kecintaan mereka terhadap bahasa tersebut. Baik mereka suka bicara, pendiam, penasaran, atau kreatif, selalu ada cara untuk mendukung dan merawat perjalanan belajar mereka.
Di IELC, kami berdedikasi untuk membantu Anda menguasai bahasa Inggris dengan cara yang dipersonalisasi, menarik, dan menyenangkan. Apakah kalian pemula atau ingin meningkatkan keterampilan ke level berikutnya, kursus kami dirancang untuk memenuhi gaya belajar unik yang dimiliki tiap individu. Dengan instruktur berpengalaman dan pelajaran interaktif, kami memastikan bahwa belajar bahasa Inggris menjadi perjalanan yang memuaskan. Bergabunglah dengan kami hari ini, dan mari buat pembelajaran Bahasa Inggris menjadi menarik dan efektif, apapun tujuan kalian!
Ingin berbahasa Inggris dengan lancar?
Kebanyakan orang di Indonesia malu bicara Bahasa Inggris di depan publik. Mereka takut salah dan tidak percaya diri saat harus bicara dalam Bahasa Inggris.
Ini akibat dari pengajaran Bahasa Inggris yang salah!
Mereka tidak hanya kehilangan waktu dan uang, lebih parah lagi mereka mendapat dasar Bahasa yang salah yang susah diperbaiki. Akhirnya, mereka menjadi bosan dan kehilangan percaya diri.
Ini adalah kesalahan yang fatal!
Kursus Bahasa Inggris #1 di Indonesia
Di IELC, kami mengajarkan Bahasa Inggris dengan cara yang benar supaya kamu dapat cepat berbicara dengan percaya diri dan lancar. Inilah keahlian yang kamu butuhkan untuk untuk memaksimalkan potensi dan meraih impian di masa depan.
Di lingkungan belajar modern kami, kamu akan merasa nyaman dan bebas untuk mengekspresikan diri.
Jangan khawatir, guru kami akan membimbingmu di setiap langkah proses pembelajaran untuk memastikan kamu mendapat hasil pembelajaran yang terbaik.
IELC adalah Kampus Bahasa Inggris #1 di Indonesia. Kami menyediakan kursus Bahasa Inggris untuk anak, remaja, dan dewasa sebagai berikut:
- Kelas online anak
- Kelas online remaja
- Kelas online dewasa
- Kelas on campus anak
- Kelas on campus remaja
- Kelas on campus dewasa
- Kelas online dan on campus IELTS
- Kelas online dan on campus TOEFL PBT
- Kelas online dan on campus TOEFL iBT
Baik secara online maupun on campus, kami akan memberimu keahlian yang kamu butuhkan di masa depan. Hubungi kami hari ini dan ambil langkah pertama untuk menjadi lancar dan percaya diri.
Salam,
Anthony McCormick,
IELC Managing Director